Mengenal ADHD, Gangguan Neurodevelopmental yang Sering Terjadi pada Anak-Anak

8 Juni 2023 13:06 WIB

Narasi TV

Ilustrasi penderita ADHD. Sumber: Freepik.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah gangguan neurodevelopmental pada masa anak-anak yang cukup umum ditemukan. 

ADHD biasanya pertama kali didiagnosis pada usia anak-anak dan sering berlanjut hingga masa dewasa. Anak dengan ADHD biasanya akan sulit untuk fokus, hiperaktif, dan melakukan perilaku impulsif.

ADHD dianggap sebagai gangguan kronis. Bahkan juga bisa berdampak pada individu dalam banyak aspek kehidupan, termasuk prestasi akademik dan profesional, hubungan interpersonal, dan fungsi sehari-hari. ADHD dapat menyebabkan harga diri dan fungsi sosial yang buruk pada anak jika tidak ditangani dengan tepat.

Meskipun lebih banyak ditemukan pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa mengalami ADHD, terlebih jika pada masa anak-anaknya pernah didiagnosis dengan ADHD. 

Hal ini dikarenakan sebagian anak dengan ADHD tidak sembuh hingga membawa gangguan tersebut hingga dewasa. Selain itu, ketidaktahuan orang tua, wali atau pengasuh terhadap tanda-tanda ini pada anak juga bisa menyebabkan anak dengan ADHD tidak terdeteksi hingga dewasa.

Orang dewasa dengan ADHD mungkin mengalami masalah dengan harga diri yang buruk, kepekaan terhadap kritik. Mengenali orang dewasa dengan ADHD lebih sulit dibandingkan dengan anak-anak karena pada masa anak-anak gejala umumnya lebih mudah diamati. 

Mengenali penyebab dan gejala ADHD

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, mengenali ADHD pada anak lebih mudah karena karena gejala utama ADHD kurangnya perhatian dan hiperaktif-impulsif lebih mudah diamati.

Anak yang memiliki ADHD kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk memperhatikan dan teratur,  memiliki kegelisahan berlebih dan memiliki masalah pengendalian diri dan mudah impulsif. 

Gejala lain ADHD pada anak yang mudah dikenali antara lain, sulit fokus sehingga aktivitas mudah terganggu, perhatian yang rendah saat bermain atau sekolah, selalu bergerak dan berlarian, banyak berbicara, serta menyela orang yang sedang bicara.

Sedangkan pada usia remaja, pengidap ADHD dapat dikenali dari gejala seperti sering melupakan barang pribadi, bermasalah dengan manajemen waktu, menghindari tugas-tugas yang melelahkan mental, kesulitan dalam hubungan sosial-keluarga, dan meningkatnya rasa frustasi dan kepekaan emosional.

Berbeda dengan gejala ADHD pada anak dan remaja, gejala ADHD pada usia dewasa dapat terlihat dengan kesulitan melakukan sebuah pekerjaan, memiliki masalah harga diri dan kesejahteraan mental, kesulitan dalam hubungan sosial maupun dengan pasangan, mulai menyalahgunakan alkohol dan obat terlarang, serta sering mengalami kecelakaan atau cedera.

Diagnosa dan penanganan

Diagnosa terhadap ADHD tidak dapat dilakukan melalui satu jenis tes saja. Ada beberapa langkah yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis ADHD. Langkah-langkah tersebut adalah:

  • Menggali riwayat penyakit pengidap serta keluarga dan catatan sekolahnya.
  • Menjalani serangkaian pemeriksaan fisik dan psikologis yang akan dilakukan oleh dokter ahli terhadap pengidap.
  • Melakukan wawancara atau kuesioner terhadap anggota keluarga, guru, pengasuh, atau orang yang mengenal baik pengidap.
  • Melakukan beberapa tes gambar dan tes laboratorium untuk mencari penyebab lain.

ADHD hingga saat ini belum bisa disembuhkan. Namun, penanganan perlu dilakukan untuk membantu agar pengidap mampu beradaptasi dengan penyakitnya.

Penanganan tersebut dapat berbentuk terapi psikologi dan konsumsi obat-obatan yang umum diberikan kepada pengidap ADHD. Selain itu perlu diberikan pula pelatihan interaksi sosial kepada pengidap ADHD agar bisa memahami perilaku sosial di masyarakat. 

Selain pengidap, terapi juga perlu diberikan kepada orang tua atau pengasuh sehingga bisa menolong pengidap ADHD yang kesulitan dan lebih bisa memahami perilaku pengidap ADHD sehingga dapat membimbing pengidap sehingga memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR