21 Desember 2022 04:34
Ilustrasi seorang mahasiswa mengangkat toga. (Sumber: Freepik)
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Dalam dunia akademisi istilah Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sudah bukan hal yang asing lagi.
Namun tak jarang banyak mahasiswa masing bingung menghitung nilai IP dan IPK, meskipun mahasiswa tidak perlu menghitung secara mandiri karena sudah ada sistem kampus yang melakukan itu.
Tapi tidak ada salahnya juga kita mengetahui bagaimana cara menghitung IPK dan IP sebagai evaluasi pembelajaran agar semester ke depan lebih baik.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah nilai akumulasi keseluruhan selama kuliah mulai dari semester awal sampai semester akhir.
Biasanya nilai IPK akan dicantumkan pada lembar ijazah program sarjana, magister dan juga doktor.
IPK menjadi tolak ukur tingkat kualitas lulusan mahasiswa. Jika dalam proses akhir mahasiswa belum memenuhi nilai minimum IPK, maka dia harus mengulang atau menambah SKS pada semester berikutnya.
Mahasiswa yang memiliki IPK tertentu bisa mendapatkan predikat cum laude atau kehormatan, predikat kehormatan bagi mahasiswa jika bisa mendapatkan IPK tertentu, berikut nilai-nilainya:
Sebelum mengetahui cara menghitung IP dan IPK, kamu perlu tahu perbedaan di antara keduanya.
Indeks Prestasi (IP) merupakan nilai yang diperoleh mahasiswa pada setiap semester, sementara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan nilai yang sudah dihitung dari awal semester.
Nilai IP dapat berbeda setiap semesternya, semua tergantung pencapain akademik dalam tiap semester.
Lebih lanjut, sebelum mengetahui cara menghitung IP dan IPK kamu perlu tahu terlebih dahulu skor dan bobot nilai kamu.
Melansir situs Universitas Gadjah Mada, berikut adalah konversi nilai berupa skor, bobot dan hurufnya.
Skor | Nilai Bobot | Nilai Huruf |
100-90 | 4 | A |
98-85 | 3.75 | A- |
84-80 | 3.5 | A/B |
79-75 | 3.25 | B+ |
74-70 | 3 | B |
69-65 | 2.75 | B- |
64-60 | 2.5 | B/C |
59-55 | 2 | C |
49-45 | 1.75 | C- |
44-40 | 1.5 | D+ |
39-35 | 1.25 | D+ |
34-30 | 1 | D |
<30 | 0 | E |
Sebelum kamu menghitung IPK, kamu perlu tahu dulu cara menghitung IP terlebih dahulu, sebab IP merupakan unsur dari IPK.
Berikut ini merupakan rumus penghitungan Indeks Kumulatif (IP):
IP = Jumlah nilai kredit mata kuliah x nilai bobot masing-masing mata kuliah ÷ jumlah nilai kredit mata kuliah yang diambil
Contoh penghitungan IP dengan jumlah 6 mata kuliah:
Mata Kuliah | Nilai Bobot | Nilai Kredit | Bobot x Kredit | Total |
1 | A | 3 | 3 x 4 | 12.00 |
2 | B- | 3 | 3 x 2.75 | 8.25 |
3 | C+ | 3 | 3 x 2.25 | 6.75 |
4 | C | 3 | 3 x 2 | 6 |
5 | D | 3 | 3 x 1 | 3.00 |
6 | E | 3 | 3.0 | 0.00 |
Jumlah | 18 | 36.00 |
Rumus menghitung IP dari daftar nilai di atas adalah sebagai berikut:
Nilai IP= Jumlah N x K semua mata kuliah ÷ jumlah K keseluruhan.
Nilai IP= 36/18 = 2.00.
Selanjutnya, cara menghitung IPK bisa dilakukan dengan menjumlahkan nilai IP dari semester awal sampai akhir, kemudian jumlah nilai IP tersebut dibagi dengan jumlah IP
Rumusnya:
IPK = Akumulasi Nilai IP Tiap Semester ÷ Jumlah IP
Contoh penghitungan IPK:
Nilai IP semester 1 | 3.80 |
Nilai IP semester 2 | 3.50 |
Nilai IP semester 3 | 3.20 |
Nilai IP semester 4 | 3.20 |
Nilai IP semester 5 | 3.00 |
Nilai IP semester 6 | 3.00 |
Penghitungan IPK dari daftar IP di atas adalah sebagai berikut:
IPK = (3.80 + 3.50 + 3.20 + 3.20 + 3.00 + 3.00 + 3.10 + 3.00) ÷ 8
IPK = 25.8 ÷ 8
IPK = 3.225
Maka nilai IPK yang didapatkan adalah 3.225
Satuan Kredit Semester (SKS) merupakan bobot kegiatan dalam masa perkuliahan. Biasanya setiap mata kuliah memiliki bobot 2 sampai 3 SKS.
Sebagai catatan, biasanya semakin tinggi SKS dari mata kuliah yang kamu ambil, maka waktu pembelajaran di kelas pada mata kuliah tersebut semakin lama.
Kartu Rencana Studi (KRS) merupakan perencanaan jumlah mata kuliah yang kamu ambil selama satu semester.
Dalam lembar KRS, terdapat informasi mengenai mata kuliah beserta jumlah SKS dari mata kuliah yang akan kamu ambil.
Nomor Induk Mahasiswa (NIM) Merupakan nomor identitas mahasiswa selama aktif dalam perkuliahan. NIM biasanya terdiri dari 14 digit angka yang mewakili identitas mahasiswa.
Berbeda dengan NIM, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) merupakan tanda pengenal untuk mahasiswa. Kartu ini digunakan untuk mempermudah kegiatan akademik atau non akademik.
Beberapa KTM sekarang bentuknya memiliki bentuk elektronik, bahkan di beberapa kampus KTM dapat digunakan untuk alat transaksi non-tunai.
Uang Kuliah Tunggal (UKT) adalah istilah sistem pembayaran pada perguruan tinggi.
Biasanya pembayaran UKT ditentukan dari besaran penghasilan orang tua, ada beberapa kampus yang memiliki sistem pembayaran setiap semester berbeda.
Latest Comment
Belum ada komentar
Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya