Cara menghitung uang kuliah tunggal (UKT) dari gaji orang tua perlu diketahui oleh calon mahasiswa baru. Hal ini penting untuk memperkirakan besaran UKT yang perlu dibayarkan.
Penentuan UKT ini biasanya diproses saat daftar ulang penerimaan mahasiswa baru yang telah dinyatakan lolos.
Dalam prosesnya, pihak kampus akan menghimpun data mahasiswa baru, termasuk besaran gaji orang tuanya. Data inilah yang nantinya yang akan menentukan besaran biaya UKT.
Baca Juga:4 Fakta Menarik Pembayaran Uang Kuliah dengan Hasil Bumi di Universitas Muhammadiyah Maumere
Cara menghitung UKT dari gaji orang tua
Setiap kampus memiliki cara sendiri untuk menentukan UKT berdasarkan gaji yang dihasilkan masing-masing orang tua.
Pada umumnya penghitungan UKT menggunakan metode penggolongan, hal ini dilakukan sesuai tingkatan ekonomi mahasiswa, mulai dari golongan 0 sampai 10.
UKT untuk golongan 0 adalah yang paling rendah, biasanya diperuntukkan bagi penerima KIP Kuliah atau program pembiayaan pendidikan dari pemerintah untuk mahasiswa tidak mampu yang berprestasi.
Sedangkan untuk golongan 10 atau golongan paling tinggi dibebankan bagi mahasiswa dengan ekonomi mampu atau menengah ke atas.
Berikut adalah beberapa golongan yang didasarkan oleh penghasilan orang tua
Golongan UKT |
Gaji Orang Tua |
0 |
Peserta Bidikmisi atau KIP Kuliah |
1 |
≤ Rp2.000.000 |
2 |
Rp2.000.001 - Rp3.000.000 |
3 |
Rp3.000.001 - Rp4.000.000 |
4 |
Rp5.000.001 - Rp6.000.000 |
5 |
Rp7.000.001 - Rp8.000.000 |
6 |
Rp8.000.001 - Rp9.000.000 |
7 |
Rp9.000.001 - Rp10.000.000 |
8 |
Rp10.000.001 - Rp11.000.000 |
9 |
Rp11.000.001 - Rp12.000.000 |
10 |
≥Rp12.000.001 |
Faktor penentuan golongan UKT
Seperti yang telah disinggung di atas, besaran biaya UKT didasarkan salah satunya karena penghasilan orang tua, selain itu terdapat faktor-faktor lain, di antaranya:
Jumlah tanggungan orang tua
Besarnya UKT juga ditentukan dengan jumlah tanggungan orang tua, semakin banyak tanggungan, maka kemungkinan besar maba membayar UKTnya lebih rendah
Kondisi sosial ekonomi
Faktor selanjutnya adalah kondisi sosial ekonomi juga menentukan besaran UKT yang didapatkan, misalnya dari kepemilikan aset, jika termasuk dalam golongan ekonomi menengah ke atas, maka kemungkinan akan masuk ke dalam golongan UKT yang tinggi.
Prestasi akademik
Selain dua faktor sebelumnya, prestasi akademik seperti nilai rapor atau prestasi di bidang akademik atau non akademik juga dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan golongan UKT.