Sebagai jobseeker, kamu pasti akan mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minatmu. Tetapi bagaimana jika tawaran kerja yang ada justru tidak sesuai? Kira-kira bagaimana cara menolak tawaran kerja tersebut?
Ketika melamar pekerjaan kemudian menerima panggilan wawancara dari HRD, tentu kamu akan berpikir bahwa harapan mendapatkan pekerjaan tersebut semakin dekat. Setelah melakukan wawancara, tidak menutup kemungkinan HRD akan menawarkan pekerjaan atau posisi lain yang berbeda dengan posisi yang kamu lamar.
HRD akan menawarkan pekerjaan atau posisi yang dianggap lebih sesuai dengan pengalaman dan kemampuanmu. Selain itu, tawaran tersebut bisa saja muncul karena posisi yang kamu lamar sudah diisi oleh kandidat lain sehingga kamu diberi tawaran untuk berpindah posisi.
Pertimbangan menerima tawaran
Komunikasikan kepada HRD jika kamu merasa membutuhkan waktu untuk berpikir kembali tawaran yang diberikan. Berikut beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan agar tidak salah dalam mengambil langkah:
- Pahami mekanisme dan tanggung jawab pekerjaan yang ditawarkan. Jangan lupa untuk mempertimbangkan gap-nya dari pekerjaan yang kamu lamar di awal.
- Pahami jenjang karier atau peluang promosi dalam pekerjaan yang ditawarkan. Kamu bisa melakukannya dengan riset atau bertanya langsung kepada HRD.
- Pertimbangkan gaji dan benefit yang akan kamu dapatkan nantinya. Buat perkiraan dengan mempertimbangkan proses dan beban kerja yang akan dilakukan.
- Yakinkan diri bahwa tawaran tersebut adalah peluang untuk mengasah pengalaman baru.
Cara menolak tawaran kerja
Setelah melakukan berbagai pertimbangan, kamu pun memutuskan untuk menolak tawaran pekerjaan tersebut. Sayangnya kamu belum mengerti bagaimana cara menolak tawaran kerja dari HRD. Berikut cara yang bisa kamu lakukan:
- Jangan ulur waktu
Kamu memang meminta waktu untuk berpikir, tapi bukan berarti seenaknya hingga lama untuk memberikan konfirmasi. Semakin lama kamu mengulur waktu, maka HRD juga akan kesulitan untuk merekrut pegawai baru.
- Jujur dalam merespons
Kamu harus tetap berusaha sopan, profesional, dan jujur ketika menjelaskan alasan menolak tawaran pekerjaan tersebut. Dengan begitu, HRD akan lebih menghargai alasan tersebut.
- Ikuti cara komunikasi perusahaan
Jika selama ini perusahaan lebih banyak menggunakan email, kamu bisa menyampaikan penolakan tawaran tersebut melalui email. Ini adalah etika dasar yang membuat perusahaan pun merasa dihormati.
- Tolak tawarannya, bukan perusahaannya
Menjaga hubungan baik dengan perusahaan itu penting dilakukan. Ingat, yang kamu tolak adalah tawaran pekerjaannya, bukan perusahaan yang memiliki pekerjaan. Kamu juga bisa menjelaskan bahwa kamu sangat terbuka akan tawaran atau peluang lainnya dari perusahaan tersebut.
Tips menyusun pesan penolakan tawaran
Jika perusahaan yang menawarkan pekerjaan sering berkomunikasi melalui email, maka berikut ini tips yang bisa kamu lakukan untuk menolak tawaran pekerjaan:
- Ubah subjek email
Kamu tidak perlu membuat email baru ketika ingin membalas tawaran pekerjaan. Cukup lanjutkan saja dari thread email yang ada, kemudian ganti bagian “Subjek”-nya dengan kalimat misalnya “Declining (nama pekerjaan) Offering Letter at (nama perusahaan)”. Dengan demikian, HRD akan lebih mudah dalam memproses penolakan tersebut.
- Ucapkan terima kasih
Sebelum masuk ke inti email, kamu bisa terlebih dulu mengucapkan terima kasih atas tawaran pekerjaan yang telah diberikan. Dengan begitu, perusahaan akan merasa lebih dihargai olehmu.
- Sampaikan alasan penolakan
Menjelaskan alasan penolakan memang penting. Namun, kamu tidak perlu menjelaskan alasannya secara spesifik. Kamu bisa menjawab bahwa kamu sudah mendapat tawaran pekerjaan di tempat lain. Kamu juga bisa mengatakan bahwa tawaran pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan pekerjaan awal yang ingin kamu lamar.
- Sampaikan keinginan menjaga relasi
Walaupun kamu menolak pekerjaan tersebut, bukan berarti kamu tidak bisa menjalin relasi di sana. Terlebih beberapa orang menganggap bahwa menolak tawaran pekerjaan dapat membangun koneksi profesional. Kamu bisa mengatakan: “It’s been a pleasure getting to know you, and I hope that we cross paths (senang berkenalan dengan Anda, dan saya harap kita bisa bertemu lagi di masa depan)”.
- Pastikan tidak salah ketik
Agar tidak menimbulkan kesan buruk dan tidak profesional, usahakan agar tulisanmu minim salah ketik maupun salah eja.