Lebaran 2025 tinggal menghitung hari. Orang-orang mulai mempersiapkan diri menyambut hari yang suci, termasuk memilih pakaian untuk berkunjung ke rumah keluarga maupun kolega. Lantas, bisakah kita menerapkan slow fashion agar tidak boros dan lebih ramah lingkungan?
Pada dasarnya, slow fashion adalah gerakan yang menekankan pada keberlanjutan dan kualitas pakaian. Hal ini bertolak belakang dengan fast fashion yang berfokus pada produksi massal dan konsumsi berlebihan.
Penerapan slow fashion menjelang Lebaran penting untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri mode dan membantu masyarakat menghindari perilaku boros, terutama saat euforia membeli pakaian baru untuk merayakan hari raya.
Pemilihan bahan pakaian yang ramah lingkungan harus mengedepankan penggunaan material alami dan berkelanjutan seperti katun organik, linen, dan bambu. Bahan-bahan ini tidak hanya lebih ramah terhadap kulit, tetapi juga lebih mudah terurai di alam.
Selain itu, memilih pakaian yang diproduksi dengan cara yang etis dan bertanggung jawab juga merupakan langkah penting dalam menerapkan slow fashion.
Strategi Menerapkan Slow Fashion Jelang Lebaran
Memilih pakaian berkualitas
Dalam merayakan Lebaran, penting untuk memilih pakaian berkualitas yang dapat digunakan dalam berbagai kesempatan. Memprioritaskan kualitas di atas kuantitas akan membuat investasi lebih berharga dan tahan lama.
Pakaian berkualitas tinggi biasanya terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang sehingga lebih ramah lingkungan.
Menghindari pembelian impulsif
Menghindari pembelian impulsif adalah langkah penting dalam menerapkan slow fashion. Membuat daftar belanja yang terperinci sebelum pergi berbelanja dapat membantu seseorang tetap fokus pada apa yang benar-benar dibutuhkan.
Ketika semua orang dalam euforia menjelang Lebaran, memiliki rencana dapat mengurangi godaan untuk membeli barang yang tidak perlu.
Pentingnya capsule wardrobe
Capsule wardrobe merupakan konsep berbusana yang mengutamakan sedikit tetapi berkualitas. Dengan membangun capsule wardrobe sendiri, seseorang dapat memiliki koleksi pakaian yang mudah dipadukan dan diperbaharui.
Ini tidak hanya memudahkan pemilihan pakaian setiap hari, tetapi juga mengurangi jumlah pembelian pakaian baru yang tidak diperlukan.
Kreativitas dalam mix and match
Menggunakan pakaian lama menuntut kreatifitas dalam mix and match. Seseorang bisa memadukan berbagai outfit yang sudah ada untuk menciptakan tampilan yang segar.
Misalnya, memadukan tunik lama dengan celana baru atau aksesori. Cara ini tidak hanya mengurangi kebutuhan membeli pakaian baru, tetapi juga bisa menghasilkan tambahan gaya yang unik.
Memanfaatkan aksesori baru
Pakaian lama bisa tampak baru dengan tambahan aksesori yang baru. Aksesori seperti hijab, perhiasan, atau sepatu dapat membawa perubahan yang signifikan terhadap tampilan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, memanfaatkan aksesori menjadi salah satu strategi efektif untuk tetap tampil fresh di Hari Raya tanpa harus membeli baju baru.
Menghemat pengeluaran belanja
Menggunakan pakaian lama dan berkreasi dengan mix and match dapat membantu seseorang menghemat pengeluaran belanja.
Alih-alih membeli pakaian baru, memanfaatkan apa yang sudah dimiliki akan lebih budget-friendly dan ramah lingkungan. Ini menjadi solusi yang tepat untuk tetap stylish tanpa menguras dompet.
Dukungan terhadap brand lokal
Dukungan terhadap brand lokal yang menerapkan konsep sustainable fashion sangat penting untuk mendorong pertumbuhan industri mode yang berkelanjutan.
Dengan berbelanja di brand lokal, seseorang tidak hanya membantu ekonomi lokal, tetapi juga dapat memilih produk yang mungkin lebih ramah lingkungan dibandingkan produk dari luar negeri.
Memilih bahan ramah lingkungan
Ketika membeli pakaian baru, penting untuk memastikan bahwa bahan yang dipilih ramah lingkungan.
Katun organik, linen, dan bahan biodegradable lainnya menyajikan pilihan yang lebih baik karena menjamin keberlanjutan dalam produksi. Ini seharusnya menjadi salah satu prioritas saat berbelanja, terutama menjelang hari raya.
Konsep sustainable fashion
Sustainable fashion bukan sekadar tren, melainkan sebuah keharusan untuk menjaga lingkungan.
Dengan berfokus pada pakaian yang berkualitas dan dihasilkan dengan cara yang etis, penerapan konsep ini dapat menurunkan limpahan sampah tekstil dan dampak negatif terhadap alam.
Berbelanja pakaian preloved
Berbelanja pakaian preloved atau pakaian bekas adalah alternatif yang lebih ramah lingkungan dan seringkali jauh lebih murah.
Banyak pakaian preloved yang masih dalam kondisi baik dan berkualitas tinggi. Ini memberikan kesempatan untuk menemukan desain unik dan menghemat uang.
Sewa atau tukar pakaian
Menyewa atau menukar pakaian menjadi cara efektif untuk tampil dengan outfit baru tanpa harus membeli. Banyak platform saat ini yang menyediakan layanan penyewaan pakaian untuk acara tertentu, termasuk Lebaran.
Selain itu, bertukar pakaian dengan teman atau kerabat dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk berkreasi dengan tampilan baru.
Menyumbangkan pakaian lama
Menyumbangkan pakaian lama kepada yang membutuhkan adalah langkah yang tidak hanya baik untuk lingkungan tetapi juga untuk sosial. Selain mengurangi limbah tekstil, tindakan ini membantu orang lain memperoleh pakaian layak pakai.
Prinsip "one-in, one-out" juga membantu seseorang untuk memastikan setiap kali ada pakaian baru, ada pula pakaian lama yang disumbangkan.
Dengan menerapkan berbagai strategi di atas, momen Lebaran dapat dirayakan dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan hemat. Slow fashion bukan sekadar tren mode, tetapi sebuah gaya hidup yang semakin penting di tengah isu lingkungan yang semakin mendesak.