Tidak bisa dihindari cerpen atau cerita pendek menjadi salah satu pelajaran yang diperkenalkan sejak duduk di sekolah dasar.
Karya sastra yang bisa dibaca sekali duduk tersebut bisa dengan mudah kita temukan di majalah, buku, atau antologi cerpen di buku cetak. Lantas bagaimana dengan contoh cerpen yang baik?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cerpen berarti cerita kisahan yang pendek, biasanya tidak lebih dari 10.000 kata, memberi kesan tunggal yang dominan, dan berfokus pada satu tokoh pada sebuah situasi.
Cerpen sebenarnya bisa berkisah tentang apa saja, tetapi teks ini biasanya mengangkat persoalan kehidupan manusia secara khusus, seperti persoalan keseharian hingga renungan yang tercermin dalam kehidupan nyata.
Sebagai salah satu teks sastra berjenis prosa, ciri khas cerpen yang paling terlihat memang jumlah kata yang lebih sedikit daripada teks prosa lain.
Unsur Teks Cerpen
Melansir Erwan Rahmat dalam buku Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX (2019), sebuah cerpen terbagi dalam beberapa babak.
Pembabakan dalam cerpen disebut sebagai struktur cerpen. Pembabakan tersebut berguna untuk memudahkan pembaca cerpen menikmati jalinan kisah yang ditulis.
Berikut ini merupakan enam babak yang ada pada sebuah teks cerpen.
1. Abstrak
Abstrak merupakan bagian awal dari cerpen. Struktur ini dapat berfungsi sebagai ringkasan keseluruhan cerita atau gambaran awal untuk mempermudah pembaca mengimajinasikan rangkaian cerita.
2. Orientasi
Orientasi biasanya terdiri dari pengenalan para tokoh, penataan adegan, dan penjelasan hubungan antar tokoh.
Fungsi dari orientasi sendiri adalah untuk menggambarkan watak tokoh, baik secara psikis maupun fisik.
Orientasi menjadi bagian paling penting dan wajib ada di dalam cerpen, sebab babak merupakan struktur awal untuk membangun suasana dalam cerita
3. Komplikasi
Struktur yang ketiga ada komplikasi, pada bagian ini cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah.
Komplikasi biasanya berupa pertentangan atau kesulitan-kesulitan yang dialami para tokohnya. Kejadian dalam komplikasi dipengaruhi dan mempengaruhi latar waktu dan karakter.
4. Evaluasi
Struktur evaluasi biasanya digunakan untuk mengarahkan konflik kepada penyelesaian. Dalam babak ini, pembaca akan merasakan turunnya tempo konflik dan mengindikasikan akan segera menemui titik penyelesaian.
5. Resolusi
Bagian ini akan menceritakan solusi atas masalah atau tantangan yang ditemui para tokohnya. Pada bagian ini, pembaca akan mengetahui bagaimana cara pengarang mengakhiri cerita.
6. Koda
Akhir dari struktur cerita pendek adalah Koda, namun babak ini tidak wajib ada dalam sebuah cerpen dan hanya sekedar opsi.
Koda biasanya berisi pesan atau nilai-nilai pembelajaran yang bisa dipetik dari cerita pendek.
Langkah Menulis Cerpen
Dilansir dari laman Kemendikbud ada beberapa langkah yang harus dilakukan ketika menulis sebuah cerpen.
Pertama, tentukan tema yang ditulis, tujuannya agar cerita pendek yang kamu tulis lebih terarah. Kedua, tentukan judul cerpen yang ingin kamu buat terlebih dahulu sebagai acuan perjalanan ceritanya nanti. Gunakan judul yang menarik, singkat, padat, dan jelas.
Ketiga, merancang alur cerita. Terdapat tiga pilihan alur yaitu, alur mundur, maju dan campuran (maju-mundur). Keempat, pilihlah siapa saja tokoh yang akan ditulis sekaligus dengan karakter yang melekat ke tiap-tiap tokoh.
Kelima, tentukan latar cerita yang akan dibangun untuk membentuk peristiwa dan suasana dalam cerpen, Keenam, tentukan sudut pandang mana yang akan kamu sampaikan. Terakhir, tentukanlah amanat atau pesan tersirat dari cerpen yang akan ditulis.
Contoh Cerpen
Contoh cerpen dapat ditemukan di berbagai media massa yang memuat cerpen. Biasanya, cerpen terdapat pada rubrik sastra di berbagai koran edisi Minggu.
Selain koran, cerpen juga bisa ditemukan di buku-buku kumpulan cerpen yang bisa dipinjam di perpustakaan.
Untuk contoh cerpen yang lain, Anda bisa mengunduh kumpulan cerpen Piala di Atas Dangau (2015) yang diterbitkan Kemendikbud melalui link ini.