Deretan Janji Taliban Ketika Diwawancara Eksklusif Narasi: Tidak Larang Perempuan Akses Pendidikan!

21 Dec 2022 14:12 WIB

thumbnail-article

Siswa menghadiri kelas dalam kondisi ruang kelas baru di Universitas Avicenna di Kabul, Afghanistan 6 September 2021, dalam gambar ini diperoleh REUTERS dari media sosial. Selebaran media sosial/melalui REUTERS

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Kementerian Pendidikan Tinggi Afghanistan yang dipimpin rezim Taliban mengumumkan bahwa perempuan dilarang kuliah di perguruan tinggi sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Keputusan ini mengejutkan karena bertolak belakang dengan janji mereka ketika mengambil alih pemerintahan Afghanistan usai hengkangan pasukan Amerika Serikat.

Dalam wawancara ekslusif dengan Narasi akhir Agustus 2021 lalu, Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen pernah melontarkan sederet janji bahwa Taliban yang sekarang berbeda dengan 20 tahun lalu sebelum pasukan Amerika Serikat datang.

Sejumlah janji itu adalah menghormati hak asasi kelompok minoritas dan hak-hak perempuan di Afghanistan.

Janji itu disampaikan Taliban untuk meyakinkan dunia internasional bahwa rezim Taliban akan menampilkan wajah baru yang berbeda dari stigma mereka selama ini.

Apa saja deretan janji-janji Taliban yang disampaikan kepada Narasi ketika itu?

1. Janji Perempuan Bisa Mengakses Pendidikan

Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan di bawah hukum syariah Islam yang mereka terapkan para perempuan Afghanistan memiliki hak untuk mengakses pendidikan, bekerja, dan mendapatkan hak-hak dasar mereka.

"Dalam hukum syariat Islam perempuan berhak mengakses pendidikan, untuk bekerja, dan memiliki hak-hak dasar mereka," kata Shaheen.

Shaheen menekankan, dalam mengakses hak-haknya tersebut para perempuan Afghanistan tetap diwajibkan mengenakan hijab karena menurut Taliban hijab merupakan pakaian perempuan muslim.

"Memakai hijab sesuai syariat Islam ini bukan membatasi hak mereka atau melanggar hak mereka," ujar Shaheen.

2. Membantah Anak Perempuan Harus Tinggal di Rumah

Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen membantah kabar dan kekhawatiran sebagian komunitas internasional bahwa mereka akan melarang perempuan keluar rumah selama memimpin Afghanistan.

"Tidak, itu tidak benar," kata Shaheen.

"Mereka bisa pergi keluar dan tetap sekolah."

3. Proses Hukum Tentara Taliban yang Melakukan Kekerasan

Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan pihaknya akan menghukum tentara yang melakukan kekerasan terhadap para jurnalis, bekas lawan politik, dan anggota pengadilan sekutu Amerika Serikat.

Ia mengatakan bahwa kekerasan yang dialami kelompok-kelompok tersebut acap kali dilakukan oleh mereka yang mengatasnamakan Taliban.

"Ada banyak tentara yang meniru Taliban namun melakukan perbuatan jahat," kata Shaheen.

"Tapi kalau pun ada dari seseorang di Taliban yang melakukan perbuatan keji itu dia akan ditahan, diadili, dan dihukum di pengadilan," kata Shaheen.

4. Jamin Lapangan Kerja Bagi Rakyat Afghanistan

Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan di bawah syariat Islam yang berlaku di Afghanistan masyarakat, termasuk perempuan, bukan hanya bisa mengakses pendidikan namun juga pekerjaan.

"Kami juga berkomitmen terhadap pembukaan lapangan kerja untuk masyarakat kami, menyediakan kenyamanan bagi warga kami, membuat Afghanistan negara yang berkembang," ujar Shaheen.

Shaheen juga berjanji Taliban akan membuat Afghanistan sebagai negara yang mampu bersaing di berbagai bidang dengan negara lain.

"Kami akan kerjakan itu di masa depan," katanya.

5. Melindungi Kelompok Agama dan Suku Minoritas 

Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan pemerintahannya akan melindungi kelompok agama dan suku minoritas yang ada di Afghanistan.

"Kami tidak melakukan diskriminasi terhadap kelompok minoritas," katanya.

Shaheen mengatakan semua warga Afghanistan, termasuk kelompok minoritas, memiliki hak yang sama di mata hukum. Mereka bisa ikut berpatisipasi membangun Afghanistan.

"Mereka ada orang Afghanistan. Mereka memiliki hak yang sama seperti orang Afghanistan dan sama di hadapan hukum, dan mereka bisa mengabdi di negara mereka, mereka bisa berpatisipasi merekonstruksi Afghanistan," ujar Shaheen.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER