3 Juni 2023 12:06 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Margareth Ratih. F
Hampir semua orang pernah merasa marah, kesal, dan frustrasi ketika menghadapi kegagalan. Padahal, rasanya sudah berusaha sekeras mungkin, tapi tetap saja tidak berhasil.
Penyebab kegagalan sangat beragam, ada yang berasal dari diri sendiri maupun faktor dari luar. Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari perbedaan kedua faktor ini.
Dalam salah satu aliran filsafat yaitu stoisisme mengenal sebuah prinsip yang disebut dikotomi kendali. Secara sederhana, prinsip ini membagi segala hal dalam hidup ke dalam dua kelompok, yaitu hal yang berada di dalam kendali kita dan hal yang berada di luar kendali kita.
Contoh hal-hal yang berada di dalam kendali kita antara lain:
Sementara itu, hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan di antaranya berupa:
Tergantung persepsi
Dalam filsafat stoisisme, kegagalan yang termasuk ke dalam peristiwa tidak menyenangkan memiliki sifat netral. Artinya, penilaian baik atau buruknya sesuatu sebenarnya berasal dari persepsi kita sendiri.
Dengan begitu, kita tidak perlu merasa sedih jika mengalami kegagalan, sebab hasil itu berada di luar kuasa kita sebagai manusia.
Misalnya saja jika kamu kalah dalam suatu lomba, kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri karena keputusan juri adalah hal yang berada di luar kuasamu.
Bahkan, stoisisme menganggap kekhawatiran atas sesuatu yang tidak bisa kita kontrol adalah hal yang tidak rasional dan melawan hukum alam.
Namun, bukan berarti stoikisme mengajarkan untuk pasrah terhadap takdir. Sebaliknya, stoikisme justru mendorong kita untuk memaksimalkan setiap aspek yang bisa dikendalikan supaya kita dapat mencapai keberhasilan.
Dengan mengerahkan fokus dan energi ke hal-hal yang bisa dikendalikan, kita akan lebih siap dan dapat bersikap lebih santai jika suatu saat mengalami kegagalan.
Melatih kontrol diri
Selain fokus pada hal yang bisa dikendalikan, penting juga untuk melatih kontrol diri supaya tidak mudah bersikap impulsif atau terlalu reaktif jika dihadapkan dengan masalah.
Kamu bisa mengambil jjeda usai mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan untuk melihat permasalahan secara lebih objektif. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menerima kegagalan terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor di luar kuasamu.
Dengan menerapkan dikotomi kendali, hidup akan terasa lebih tenang dan damai. Gimana, tertarik untuk menerapkannya?
KOMENTAR
Latest Comment