Komisi I DPR menyetujui usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan KSAD Jendral Agus Subiyanto sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono.
Usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR, Agus menanggapi pertanyaan wartawan soal istilah Jokowi's Men (orang Jokowi) yang dilekatkan kepadanya.
"Jadi memang saya tuh berdinas tidak hanya di Solo, ya mungkin kebetulan waktu saya di Solo ketemu dengan Pak Jokowi. Saya pernah jadi Danrem di Palu, ketemu juga Pak Longki [Djanggola], Pasa Ungu. Sampai sekarang dekat hubungannya," kata Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (12/11/2023).
Subiyanto menekankan bahwa selama karir militernya, ia telah bekerja sama dengan berbagai pemimpin daerah di posisi-posisi yang ia tempati, mengindikasikan bahwa hubungan kerjanya dengan Presiden Jokowi hanyalah salah satu dari banyak interaksi profesional yang ia miliki selama karirnya.
"Kemudian saya pernah Danrem di Bogor, ketemu dengan Bima Arya terus Pak Dedi, wakilnya, sampai sekarang kita dekat. Kemudian saya pernah Pangdam III Siliwangi dengan Ridwan Kamil, Pak UU [Ruzhanul Ulum], saya dekat juga. Jadi, bagi saya pada saat saya menjabat, saya selalu, melaksanakan tugas ya, bareng-bareng dalam bentuk Forkopimda itu ya," ujarnya.
Agus menegaskan bahwa pengalamannya bekerja di berbagai wilayah dan dengan berbagai pemimpin lokal adalah bagian dari tugasnya sebagai anggota militer, dan bukan karena alasan politik tertentu.