Bacaan Doa Kafaratul Majelis Lengkap dengan Lafal Arab, Latin dan Terjemahannya

27 Apr 2023 20:04 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi sekelompok muslim melaksanakan majelis ilmu. (Sumber: ANTARA Foto/Novrian Arbi)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Doa kafaratul majelis dibaca saat menutup suatu pertemuan atau suatu majelis.  

doa ini adalah bentuk syukur seorang hamba kepada Allah Swt., karena tanpa kehendak Allah tidak ada pertemuan yang lancar dari awal hingga akhir.

Doa ini mengandung makna pujian kepada Allah SWT dan mohon ampunan kepada Allah SWT. Doa ini brlandasan dalil hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi

ما جَلسَ قومٌ مجلِسًا لم يذكُروا اللهَ فيهِ ولم يُصلُّوا على نبيِّهم إلَّا كان عليهم تِرةٌ فإنَّ شاءَ عذَّبَهم وإن شاءَ غفرَ لَهم

Artinya, "Tidaklah suatu kaum duduk dalam satu majelis yang mana mereka lalai dari mengingat Allah di dalamnya dan tidak berselawat kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kecuali kerugian dan penyesalan akan menimpa mereka di hari kiamat. Jika Allah berkehendak, maka Allah akan azab mereka. Dan jika Allah berkehendak, maka Allah akan ampuni mereka," (HR. At-Tirmidzi no. 3380 dan dishahihkan oleh Syekh Al-Albani rahimahullah).

Doa kafaratul majelis

سُبْحَانَكَاللَّهُمَّوَبِحَمْدِكَ،أَشْهَدُأَنْلاَإِلَـٰهَإِلاَّأَنْتَ،أَسْتَغْفِرُكَ،وَأَتُوْبُإِلَيْكَ 

Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik. 

Artinya, “Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu.”

Keutamaan doa kafaratul majelis

Mengutip dari NU Online, doa ini memiliki keutamaan bahwa barang siapa yang membaca doa ini sebelum berdiri dan beranjak dari tempat duduk maka keseluruhan kesalahan diampuni oleh Allah Swt.

Hal ini sejalan dengan keterangan Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diyah berikut.

أمر تعالى عند الفراغ منها باستغفاره والإكثار من ذكره، فالاستغفار للخلل الواقع من العبد، في أداء عبادته وتقصيره فيها، وذكر الله شكر الله على إنعامه عليه بالتوفيق لهذه العبادة العظيمة والمنة الجسيمة. وهكذا ينبغي للعبد، كلما فرغ من عبادة، أن يستغفر الله عن التقصير، ويشكره على التوفيق، لا كمن يرى أنه قد أكمل العبادة، ومنّ بها على ربه، وجعلت له محلا ومنزلة رفيعة، فهذا حقيق بالمقت، ورد الفعل، كما أن الأول، حقيق بالقبول والتوفيق لأعمال أخر

Artinya,  "Allah Ta'ala memerintahkan ketika selesai dari prosesi manasik agar seseorang memperbanyak istighfar dan zikir. Karena istighfar bertujuan menambal kekurangan yang terjadi pada diri seorang hamba. Yakni ketika beribadah dan ketidaksempurnaannya dalam mengerjakan. Dan zikir kepada Allah sebagai bentuk syukur kepada-Nya atas nikmat yang tercurah berupa taufik untuk mengerjakan ibadah yang agung dan pemberiaan-Nya yang tak terkira. Beginilah semestinya seorang hamba ketika selesai beribadah.

“Ia memohon ampunan kepada Allah atas segala kekurangannya dalam mengerjakan ibadah dan bersyukur kepada-Nya atas limpahan taufik sehingga bisa beribadah.”

“Tidak sebagaimana orang-orang yang mengira ibadahnya telah sempurna, berlaku pongah di hadapan Rabbnya, dan menyangka bahwa baginya kedudukan yang tinggi. Justru ini bentuk kesombongan dan tertolaknya ibadah. Sebagaimana yang pertama juga menjadi indikasi diterimanya amalan dan taufik untuk mengerjakan ibadah yang lainnya.”

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER