8 Februari 2023 20:02 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Doa masuk pasar dibaca agar kita terhindar dari aktivitas duniawi yang berpotensi membuat lalai dan jauh dari Allah SWT.
Pasar atau pusat perbelanjaan merupakan salah satu tempat paling ramai dalam keseharian manusia.
Berbagai kegiatan ada di dalam pasar, mulai dari transaksi jual beli barang atau jasa, persaingan dagang, hingga tindak kriminal macam copet dan jambret.
Dalam sebuah riwayat, pasar pernah disebut sebagai tempat paling buruk, namun bukan berarti haram.
Buruk dalam riwayat tersebut merujuk pada persaingan duniawi yang terkadang timbul perilaku curang demi kekayaan, omong kosong, dan mubazir. Hal-hal tersebut bisa membuat manusia jauh dari Allah.
Rasulullah SAW sendiri, dalam sebuah hadis riwayat Umar bin Khattab RA yang terhimpun dalam kitab Ad Da’awat, memerintahkan umatnya untuk melafalkan doa setiap kali hendak masuk pasar.
مَنْ دَخَلَ سُوقاً مِنَ الأَسْوَاقِ، فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ
Artinya: "Barang siapa masuk pasar, kemudian dia membaca [doa masuk pasar], siapa yang membaca doa tersebut ketika masuk pasar, Allah akan mencatat untuknya satu juta kebaikan, dan menghapuskan darinya satu juta keburukan," (HR Tirmdizi, Ibnu Majah, Ad Darimi, Al Hakim).
باسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أسألُكَ خَيْرَ هَذِهِ السُّوقِ وَخَيْرَ ما فِيها وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّها وَشَرّ مَا فِيهَا اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ أنْ أُصِيبَ فِيْهَا يَمِيْناً فاجِرَةً أوْ صَفْقَةً خَاسِرَةً
Bismillâh allâhumma innî as-aluka khaira hâdzihi-s-sûqi wa khaira mâ fîhâ wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ. Allâhumma innî a‘ûdzubika an ushîba fîhâ yamînan fâjiratan au shafqatan khâsiratan
Artinya: “Dengan nama Allah, ya Allah, aku memohon kebaikan dari pasar ini dan kebaikan dari apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung dari keburukan pasar ini dan keburukan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, aku berlindung dari sumpah palsu dan transaksi yang merugikan.”
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Lâilâha illâLlâhu wahdahu lâ syarîkalahu, lahu-l-mulku wa lahu-l-hamdu yuhyî wa yumîtu wa huwa hayyun lâ yamûtu biyadihi-l-khair wahuwa ‘alâ kulli syai-in qadîr
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah. Maha Tunggal. Tiada sekutu bagi-Nya. Dialah pemilik kekuasaan dan segala pujian, yang menghidupkan dan mematikan. Dia Maha Mampu atas segala sesuatu.”
Baca Al-Quran Online 30 Juz dengan Terjemahan Bahasa Indonesia, Latin, Tanda Waqaf & Tafsir Ayat dengan lengkap, mudah dan praktis hanya di Narasi Ramadan.
KOMENTAR
Latest Comment