Dukung Israel, Artis hingga Brand Terancam Diboikot Masyarakat Indonesia

1 November 2023 16:11 WIB

Narasi TV

Para aktivis di Prancis menyatakan aksi boikot Israel sebagai dukungan untuk pembebasan Palestina. Sumber: Al Jazeera.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Pasca serangan dan pengeboman yang dilakukan Israel, netizen Indonesia ramai menyampaikan dukungan terhadap Palestina. Bahkan netizen juga menandai artis, influencer, pengusaha, dan perusahaan yang mendukung tindakan Israel.

Di media sosial X (Twitter) bermunculan thread untuk menandai nama-nama pendukung Israel. Narasi boikot dan cancel culture menjadi yang santer disebut dalam thread.

Tak hanya brand luar negeri saja, brand Indonesia turut menjadi sasaran netizen. Berbagai video yang dibagikan di TikTok menunjukkan netizen tengah menggunting, membuang, dan tak akan repurchase kosmetik yang pemiliknya kedapatan mendukung Israel.

Selain brand, netizen juga menandai artis dan influencer lokal yang tak tegas menyatakan dukungan terhadap Palestina. Bahkan, netizen mengancam akan meng-cancel mereka yang kedapatan menyukai postingan Gal Gadot tentang dukungan atas tindak tanduk Israel dalam konflik ini. 

Diketahui, Gal Gadot adalah artis dan model asal Israel. Ia memerankan beberapa film Hollywood seperti Fast and Furious hingga berperan menjadi Wonder Woman. Baru-baru ini, ia mengunggah foto dukungannya terhadap Israel dan mengecam gencatan senjata di Gaza.

Mengenal cancel culture

Salah satu artis tanah air yang diancam akan dikenai cancel culture adalah Raline Shah. Namanya ramai dibahas usai memberi pendapat yang dinilai “abu-abu” oleh netizen. 

Netizen menilai Raline Shah cukup memiliki power untuk menyampaikan keberpihakannya. Namun, ia justru menjawab, “Kamu pikir seorang perempuan sepertiku bisa membantu dengan memposting di Instagram pihak mana yang aku bela?”.

Selain Raline Shah, nama-nama lain seperti Giorgino Abraham, Jeremy Thomas, Valencia Tanoesoedibjo, Tara Budiman, dan masih banyak lagi, mereka langsung diserbu netizen usai menyukai postingan Gal Gadot.

Cancel culture adalah bentuk penolakan individu melalui pengaduan online yang mengakibatkan pengucilan dan mempermalukan orang. Bentuk cancel culture mulai dari menyensor, memecat, atau mendorong seseorang mengundurkan diri.

Tindakan ini tentu akan memengaruhi karier seseorang. Mereka terancam tidak lagi diajak bekerja sama oleh suatu brand lantaran sudah di-cancel oleh publik. Mengingat tujuan brand menggandeng artis dan influencer adalah untuk mempromosikan produk lebih luas kepada audiensnya.

Disambut baik Kementerian Perindustrian

Tak hanya cancel culture, netizen juga menggaungkan ajakan boikot produk Israel seperti McDonald’s, Starbucks, CocaCola, dan masih banyak lagi. Ajakan ini disambut baik oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika menilai ajakan boikot produk Israel adalah momen baik untuk memperkuat industri dalam negeri. Ajakan ini juga membantu upaya pemerintah melakukan pengetatan barang impor yang masuk ke dalam negeri.

“Mudah-mudahan itu akan menjadi momentum yang bagus bagi kita untuk memperkuat pengetatan arus barang karena kita masih impor beberapa produk,” ujar Putu pada Selasa (31/10/2023).

Aksi boikot ini merupakan salah satu bentuk dukungan yang bisa diberikan untuk mendukung Palestina. Indonesia sendiri mengecam tindakan kekerasan di Gaza yang mengakibatkan penderitaan dan banyaknya korban sipil, termasuk perempuan dan anak.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR