Fakta Penembakan di Mall Paragon Bangkok, Pelaku Berusia 14 Tahun Mengalami Gangguan Jiwa

4 Oktober 2023 16:10 WIB

Narasi TV

Beberapa polisi yang tampak mendatangi Mall Siam Paragon Bangkok saat penembakan terjadi pada 3/10/2023. Sumber: CNN.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Penembakan terjadi di pusat perbelanjaan pusat Kota Bangkok, Thailand pada Selasa (3/10/2023). Ratusan orang berhamburan keluar dari lokasi kejadian. Simak penjelasan berikut mengenai rangkuman fakta penembakan Mall Paragon Bangkok.

Sejumlah orang nampak berlari keluar dari Mall Siam Paragon, Bangkok pada Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Mereka saling berebut keluar tempat kejadian usai mendengar suara tembakan.

Penembakan ini terjadi beberapa hari sebelum peringatan satu tahun insiden penembakan massal di Distrik Nong Bua, Lamphu. Peristiwa yang terjadi pada 6 Oktober 2022 tersebut adalah insiden paling mematikan dalam sejarah Thailand karena menewaskan 36 orang.

Berikut ini sejumlah fakta penembakan Mall Paragon Bangkok, Thailand:

  • Pelaku berusia 14 tahun

Dalam sebuah video, terlihat seorang laki-laki berambut gondrong mengenakan kemeja hitam, kacamata, topi bermotif bendera Amerika Serikat, dan celana khaki sedang diamankan polisi.

Menurut Biro Investigasi Metropolitan Kepolisian Kerajaan Thailand, petugas telah menangkap laki-laki berusia 14 tahun. Ia terbaring telungkup di lantai usai kejadian. Petugas pun langsung memborgol tangannya dan mengamankannya. Kini, pelaku sedang berada di Kantor Polisi Pathumwan.

  • Pelaku mengalami gangguan jiwa

Menurut keterangan polisi, laki-laki tersebut adalah pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Rajavithi. Ia juga mengatakan bahwa seperti ada orang lain yang menyuruhnya untuk menembak.

“Dia adalah pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Rajavithi dan belum mengonsumsi obatnya,”ujar Kepala Polisi Nasional Thailand Torsak Sukvimol pada Rabu (4/10/2023) melalui Channel News Asia.

Petugas mengalami kesulitan dalam menginterogasi pelaku lantaran ia terlihat bingung. Hingga kini belum diketahui secara pasti motivasi pelaku melakukan penembakan di Mall Siam Paragon.

  • Satu orang tewas

Direktur Pusat Darurat Erawan Yuthana Srettanan mengoreksi laporan awal yang menyebut tiga orang tewas dalam kejadian. Terbaru, hanya satu orang yang tewas yang memiliki kewarganegaraan Tiongkok.

Selain satu korban tewas, enam orang lainnya terluka dan lima orang dalam kondisi kritis. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyebut tak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa penembakan.

“Tidak terdapat informasi adanya korban WNI,”ujar Judha pada Rabu (4/10/2023) dikutip dari Kompas.

  • Situasi sudah aman

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menyebut situasi di sekitar Mall Siam Paragon tersebut aman dan terkendali. Ia sudah mengunjungi lokasi penembakan dan para korban di rumah sakit. Ia juga menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban yang tewas.

“Yang paling saya pedulikan saat ini adalah keselamatan seluruh warga,” tulis Srettha melalui akun X (Twitter) pada Selasa (3/10/2023).

Srettha juga sudah berkomunikasi dengan Duta Besar Tiongkok untuk Thailand, Han Zhiqiang. Pihak Kedutaan Besar Tiongkok meminta agar Perdana Menteri Thailand dapat mengambil tindakan yang jelas. Dengan begitu, Kedutaan Besar Tiongkok pun bisa membantu menyampaikan berita kepada masyarakat.

Perlu diketahui, Thailand memiliki tingkat kepemilikan senjata tertinggi. Bahkan, Thailand juga memiliki sejarah panjang soal kekerasan menggunakan senjata api. Salah satu peristiwa besarnya adalah pada 6 Oktober 2022 yang terjadi di pusat penitipan anak. Pelakunya adalah seorang mantan polisi.

Kemudian di tahun 2020, seorang tentara melakukan penembakan di empat lokasi Kota Nakhon Ratchasima. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 29 orang tewas dan 57 orang terluka. Pelaku penembakan pun ditembak mati sebagai hukuman atas tindakannya.

“Mulai saat ini, pemerintah Thailand akan menerapkan langkah-langkah keamanan tertinggi demi keselamatan semua wisatawan,”tulis Srettha.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR