Feeding Specialist, Terapis Makan bagi Anak yang Alami Bad Relationship dengan Makanan

19 May 2023 16:05 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi seorang feeding specialist tengah melakukan sesi konsultasi pada anak yang punya masalah dengan makan. (Sumber: Freepik)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Istilah feeding specialist baru saja disebut oleh Nikita Willy melalui Instagram Storiesnya. Hal tersebut bermula dari anaknya, Issa Xander yang mengalami gerakan tutup mulut (GTM). Untuk mengatasinya, Nikita pun berkonsultasi dengan feeding specialist.

“Baru aja selesai Zoom Call dengan feeding specialist,” tulis Nikita Willy dalam unggahannya. “Dikasih homework ini untuk dipelajari sekarang dan dicoba besok, karena Issa sudah memasukkan early toddler pasti behavior juga berbeda.”

Lalu, apa itu feeding specialist dan seperti apa tugasnya? Simak penjelasan di bawah ini!

Mengenal feeding specialist

Feeding specialist adalah ahli perawatan anak yang susah makan. Para feeding specialist biasanya akan memberikan saran tentang pendekatan yang berpusat pada anak dan keluarga. 

Saran ini berkaitan dengan masalah pemberian makan khusus bagi anak.

Feeding specialist hampir sama dengan dokter anak ahli nutrisi. Biasanya, terapi dengan feeding specialist dibutuhkan ketika kondisi GTM sudah mengganggu perkembangan anak. 

Sesi terapi makan ini dilakukan dengan durasi 30-60 menit setiap minggu, bulan, atau beberapa bulan sekali.

Tugas feeding specialist tidak hanya membantu dan mengajari anak dalam makan. 

Mereka juga harus bekerja sama dengan pasien dan keluarga untuk mencari tahu sumber kesulitan anak dalam makan. 

Feeding specialist juga akan mengembangkan terapi yang spesifik untuk membuat proses makan lebih mudah dan menyenangkan. 

Mereka akan melakukan pendekatan berbasis permainan untuk mengasah keterampilan motorik dan emosi. Dengan begitu, anak bisa belajar menikmati makanan sehat.

“Feeding specialist-nya bilang saat reset week, zero distraction bukan hanya dari orang yang ajak main/gendong/hore-hore, tapi dari mainan yang menarik perhatiannya,” jelas Nikita dalam Instagram Stories-nya.

Gangguan yang ditangani

Tidak semua anak yang memiliki gangguan makan harus dikonsultasikan dengan feeding specialist. Berikut beberapa gangguan makan pada anak yang bisa ditangani feeding specialist:

  • Disfagia atau gangguan menelan.
  • Kesulitan makan, tidak mau makan, penolakan makanan, masalah perilaku makan, terapi makan.
  • Keterlambatan dan gangguan motorik oral.
  • Diskoordinasi hisap-menelan-bernafas.
  • Kesulitan mengisap dan menyusui.
  • Pemberian susu botol, pemberian makan bayi baru lahir, pemberian makan bayi.
  • Pengenalan makanan padat, kesulitan beralih ke makanan padat, kesulitan menggigit dan mengunyah.
  • Pemberian makan non-oral, pemberian selang, penyapihan selang.
  • Trakeostomi, katup bicara.
  • Jasa konsultasi laktasi.

Teknik terapi makan

Jika anak mengalami bad relationship dengan makanan, maka berikut teknik terapi makan yang bisa dicoba di rumah bersama anak:

1. Tetap tenang dan hormat

Orang tua harus berusaha untuk tetap tenang dan menghormati anak. Bangun kepercayaan dengan mereka bahwa makanan yang disajikan di depannya itu enak dan sehat. Ajak anak berbicara dan mainkan permainan yang membuat anak tenang.

Kuncinya adalah memastikan anak merasa nyaman dan tidak tertekan ketika makan. Jangan paksa anak untuk menggigit, menjilat, mengunyah, atau mencicipi makanan yang tidak diinginkan. Beri tahu bahwa mereka tidak harus memakan semuanya, terlebih yang tidak disukai. 

Jangan lupa untuk tetap memantau perasaan anak dan pertahankan suasana yang ada. 

2. Membangun kebiasaan makan

Membangun kebiasaan makan bisa dimulai dengan mengajaknya cuci tangan sebelum menyentuh makanan. 

Ajak anak melihat visual di dapur yang bersih dan rapi. Dengan begitu, anak akan membangun ‘keakraban’ dengan dapur dan yakin bahwa makanan yang ada terjamin kebersihannya.

3. Ajak berimajinasi

Anak-anak suka berimajinasi. Oleh karena itu, orang tua harus menghormati kecerdasan mereka dalam berimajinasi agar anak pun merasa nyaman. 

Biarkan anak belajar tentang makanan dengan cara yang nyaman, menyenangkan, dan tidak mengancam.

Maksimalkan penggunaan lima indera yang dimiliki untuk menggambarkan makanan di depannya. Ajak anak untuk menyentuh makanan, meniup, dan mencium makanan tersebut.

4. Membuat sajian makanan yang kreatif

Terakhir yaitu membuat penyajian makanan yang menarik. Bangun kreativitas untuk membuat makanan semenarik mungkin bagi anak. 

Selain itu, beri nama lucu pada peralatan makan anak. Orang tua juga bisa mengajak anak untuk membantu menyiapkan dan menyajikan makanan.

Waktu makan adalah waktu yang tepat untuk menjalin ikatan dan komunikasi dengan anak. 

Namun, jika anak merasa tegang dan terancam ketika makan, maka orang tua harus mengevaluasi proses tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan kepekaan dari orang tua terhadap kondisi anak.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER