Fenomena Remaja Jompo: Kebiasaan Malas Gerak dan Cara Mengatasinya

25 Februari 2024 10:02 WIB

Narasi TV

Ilustrasi "pemuda jompo". (Sumber: Freepik/8photo)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Fenomena remaja jompo banyak dibahas di media sosial. Istilah ini digunakan untuk menyebut anak muda yang sering mengalami pegal-pegal, kelelahan, sakit punggung, hingga masuk angin. Lantas, apa itu fenomena remaja jompo?

Dalam dunia medis, remaja jompo bukanlah istilah yang menggambarkan penyakit. Istilah tersebut hanya perwujudan klinis yang muncul karena kondisi tertentu seperti kelelahan, kurang gerak, hingga gangguan kesehatan mental.

Menurut World Health Organization (WHO), seseorang yang tergolong usia remaja yaitu 12-24 tahun. Sementara istilah “jompo” sendiri untuk menggambarkan kondisi yang lemah fisik dan renta.

Fenomena remaja jompo biasanya digambarkan dengan konsumsi obat-obatan seperti koyo, minyak angin, obat pusing, dan sejenisnya. Barang-barang tersebut seolah menjadi starter pack remaja masa kini.

Penyebab remaja jompo

Kemudahan teknologi turut berkontribusi pada kondisi yang dialami remaja jompo. Sebab, mereka tidak perlu repot-repot dalam mendapatkan sesuatu. Kehidupan yang serba praktis ini tak ayal membuat mereka malas bergerak.

Ditambah dengan konsumsi makanan yang tidak sehat karena mudahnya akses kepada fast food (makanan cepat saji). 

Kebiasaan nongkrong dan minum kopi juga menambah kemungkinan muncul penyakit seperti diabetes, kolesterol, hingga stroke.

Faktor lain yang menjadi penyebab remaja jompo di antaranya:

1. Kurang aktivitas fisik

Jarang bergerak atau berolahraga membuat seseorang mengalami penurunan massa otot dan tulang, serta peningkatan lemak tubuh. 

Jika dibiarkan, hal tersebut mampu menyebabkan pegal-pegal, nyeri sendi, dan kelelahan.

2. Stres

Sumber stres ada bermacam-macam, mulai dari masalah sekolah, keluarga, teman, atau media sosial. 

Stres berlebihan mampu mempengaruhi kondisi fisik. Seseorang yang stres akan merasa letih, kurang bersemangat, dan sulit konsentrasi.

3. Kurang tidur

Umumnya manusia membutuhkan waktu tidur sekitar 8-10 jam setiap hari. 

Jika waktu tidurnya berkurang, maka seseorang mudah merasa ngantuk, sulit konsentrasi, mood tidak stabil, dan berkurangnya daya tahan tubuh.

4. Posisi duduk salah

Posisi duduk yang salah tanpa disertai peregangan juga mampu memicu ketegangan pada otot punggung dan pinggang.

5. Gaya hidup tidak sehat

Kurang mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, merokok, dan minum alkohol juga menjadi faktor penyebab “kejompoan” pada remaja.

Tips menghindari fenomena remaja jompo

Berikut tips yang bisa dilakukan agar tidak menjadi remaja jompo:

Baca Selengkapnya

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR