30 Desember 2023 12:12 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Kekerasan finansial atau financial abuse adalah upaya pengendalian kemampuan korban untuk memeroleh, menggunakan, dan memelihara sumber daya keuangan. Korban financial abuse biasanya dilarang bekerja agar tidak memiliki penghasilan dan menggantungkan hidupnya pada pasangan.
Melansir VeryWell Mind, financial abuse termasuk metode paling ampuh untuk membuat korban terjebak dalam hubungan penuh kekerasan. Sebab, korban sering merasa khawatir dengan kemampuannya menafkahi diri sendiri dan anak-anak. Inilah yang membuat korban financial abuse akan kembali ke pasangannya yang melakukan kekerasan.
Financial abuse juga termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Meski begitu, financial abuse juga bisa terjadi dalam ikatan hubungan lain. Korbannya pun tidak hanya perempuan saja. Laki-laki juga bisa menjadi korban financial abuse.
Beberapa taktik yang dilakukan pelaku financial abuse diantaranya mengontrol pemasukan dan tabungan pasangan, menuntut menyerahkan gaji, PIN ATM atau kartu kredit, berharap membayar tagihan ada kewajiban pasangan, serta merasa berhak atas uang dan aset pasangan.
Tanda financial abuse
Tanda-tanda pasangan yang melakukan financial abuse sebenarnya bisa dideteksi sejak dini. Berikut tanda-tanda yang harus kamu ketahui:
Pasangan akan membeli kebutuhan pribadinya menggunakan uangmu tanpa izin terlebih dulu. Ini adalah cara pasangan mengeksploitasi sumber keuangan milikmu. Tak tanggung-tanggung, pasangan juga mencoba mengakses tabungan pribadimu dengan meminta PIN kartu debit atau kredit yang kamu miliki.
Dengan tidak memperbolehkanmu bekerja, berarti pasangan sudah melakukan financial abuse. Di awal, ia seolah menjamin kebutuhanmu bisa dipenuhinya. Namun, itu hanya ucapan belaka dan tak benar-benar diwujudkan.
Biasanya seseorang akan melarang pasangannya bekerja karena insecure jika ia kalah sukses. Pelaku juga ingin agar pasangan bisa bergantung padanya sehingga ia merasa memiliki kontrol atas kehidupan pasangan.
Dalam sebuah hubungan, keterbukaan informasi menjadi salah satu hal yang penting, terlebih soal keuangan. Pelaku financial abuse akan menyimpan informasi hutang atau investasi dari pasangan agar mereka tidak punya kendali akan keuangan pribadinya.
Membatasi pengeluaran memang tidak salah agar tetap terkontrol. Namun, jika pasangan terlalu membatasi pengeluaran, maka kamu perlu menanyakan alasannya. Jangan sampai pasangan beralasan agar bisa menggunakan uang untuk hal yang tidak terlalu penting.
Meminjam uang pasangan memang sesuatu yang biasa dilakukan. Namun, jika pasangan terus meminjam uang dengan jumlah angka yang terus meningkat, maka ini adalah eksploitasi. Kamu berhak menolaknya dan jangan merasa bersalah.
Dampak financial abuse
Financial abuse tentu akan merugikan korban. Mereka tidak memiliki kuasa atas keuangan. Pun jika harus pergi dari pasangan, mereka tak punya uang untuk makan, memenuhi kebutuhan lain, atau sekadar mencari tempat yang lebih aman.
Korban financial abuse juga rentan mengalami kekerasan fisik atau yang lainnya. Ia tak bisa melakukan perencanaan keselamatan apapun karena tidak memiliki uang. Akhirnya, korban terpaksa bertahan dalam hubungan beracun tersebut.
Pada intinya, financial abuse membuat seseorang seolah tak memiliki kuasa dan tak berdaya sehingga membuatnya khawatir dengan stabilitas keuangannya.
Cara melindungi dari financial abuse
Meninggalkan pasangan adalah solusi terbaik dari perilaku financial abuse. Namun, cukup sulit untuk melakukannya dengan segala keterbatasan yang ada. Maka, berikut ini cara melindungi dari financial abuse:
KOMENTAR
Latest Comment