Gawat Geng-Geng Preman Kuasai Pasokan dan Distribusi BBM, Perdana Menteri Haiti Minta Tolong

6 Oct 2022 14:10 WIB

thumbnail-article

Orang-orang mengendarai sepeda motor dengan wadah bensin kosong selama pemogokan nasional menentang kenaikan harga bahan bakar, di Port-au-Prince, Haiti 26 September 2022. REUTERS/Ralph Tedy Erol

Penulis: Akbar Wijaya

Editor: Frendy

Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry meminta masyarakat internasional membantu negaranya yang saat ini tengah dikuasai oleh geng-geng preman.  

Ariel bilang, sejak sebulan lalu, geng-geng preman itu kini menguasai terminal bahan bakar Varreaux sehingga membuat  kelangkaan solar, bensin, barang, termasuk air minum.

"Saya meminta seluruh komunitas internasional, semua negara yang berteman dengan Haiti, untuk berdiri bersama kami dan membantu kami memerangi krisis kemanusiaan ini," kata Henry dikutip Reuters dalam pidato yang disiarkan televisi, Rabu (5/10/2022)

Tak cuma dihadapkan pada persoalan kelangkaan bahan bakar dan barang, Ariel mengatakan negaranya juga tengah menghadapi krisis air bersih. Kondisi ini membuat Haiti dilanda wabah kolera yang menyebar sejak akhir pekan lalu.

"Kami ingin air minum dan obat-obatan dapat menjangkau orang sakit ketika kolera mulai kembali, agar pabrik-pabrik yang memproduksi air minum mulai bekerja kembali. Kami membutuhkan dokter dan perawat ...untuk rumah sakit."

Blokade bahan bakar oleh para geng preman dipicu pengumuman pemerintah terkait pemotongan subsidi bahan bakar pada 11 September 2022. Kondisi ini membuat kemarahan di antara warga Haiti yang hidup dengan harga-harga barang yang meroket.

Henry pada hari Rabu mengatakan subsidi BBM terpaksa dikurangi demi mengurangi beban pengeluaran negara yang terus membengkak.

"Ketika kita ... mensubsidi satu produk untuk kepentingan sekelompok orang, tidak ada lagi cara untuk membantu ibu dan ayah menyekolahkan anak-anak mereka," katanya. 

"Tidak ada uang yang tersisa untuk subsidi untuk menurunkan harga pangan."

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER