7 Februari 2023 08:54
Ilustrasi seismograf, alat pencatat getaran gempa bumi. Sumber: Antara.
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Gempa bumi dengan kekuatan M (Magnitudo) 5,2 mengguncang Banten pada Selasa (7/2). Gempa ini terjadi pukul 07.35 WIB di koordinat 7.43 lintang selatan (LS) hingga 105.88 bujur timur (BT). Titik pusat gempa ini berada di tenggara Muara Binuangeun dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG memberikan keterangan melalui situs resminya bahwa gempa Banten ini tidak berpotensi tsunami. Namun, BMKG menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Hal tersebut karena gempa susulan mungkin dapat terjadi. Sampai pukul 08.00 WIB, belum ada tanda-tanda gempa susulan (aftershock).
Menurut BMKG, gempa bumi ini termasuk dangkal. Penyebabnya adalah pergerakan subduksi lempeng Indo-Australia. Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG pun menyebutkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik atau oblique thrust. Inilah yang menyebabkan gempa bumi Banten terasa hingga Jakarta.
Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, juga mengingatkan kepada warga agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Masyarakat juga diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh pada informasi hoax yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Gempa tidak hanya di Banten
Di hari yang sama, gempa bumi pun turut dirasakan oleh Ponorogo, Bali, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Dikutip dari akun Twitter BMKG (@infoBMKG), gempa M 3.6 juga melanda Ponorogo pada pukul 03.24 WIB. Gempa tersebut berada pada koordinat 7.79 LS dan 111.40 BT dengan kedalaman 10 km.
Gempa juga dirasakan oleh Kuta Selatan, Bali, dengan kekuatan M 4.5 pada pukul 09.13 WIB. Lalu pada pukul 11.34, gempa juga dirasakan oleh Bola Anguki, Sulawesi Utara dengan kekuatan M 2.8. Pada pukul 12.04, gempa berkekuatan M 3.3 mengguncang Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
Mitigasi bencana semakin penting
Rangkaian bencana gempa bumi yang belakangan dirasakan berbagai daerah membuat kita harus terus waspada. Pasalnya, bencana ini dapat terjadi sewaktu-waktu. Perlu bagi kita untuk paham mitigasi bencana dan mempersiapkan diri agar dapat selamat dari bencana tersebut.
Berikut yang harus kamu persiapkan sebagai bentuk mitigasi bencana:
Tas siaga bencana berisi P3K dan obat-obatan, beberapa helai pakaian ganti, senter, charger HP, dokumen-dokumen penting, popok bayi, makanan darurat, selimut, sejumlah uang tunai, perlengkapan haid, dan perlengkapan mandi. Untuk dokumen penting, kamu bisa mengakali dengan backup di HP.
Kamu bisa mulai memperhatikan arah evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Kamu juga bisa belajar menggunakan alat pemadam kebakaran dan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan).
Kita tidak akan pernah tahu kapan bencana akan terjadi. Jadi, usahakan matikan gas, air, dan listrik jika sudah tidak digunakan, apalagi jika akan kamu tinggal pergi.
Kamu juga harus mulai mencatat nomor-nomor penting yang bisa kamu hubungi jika terjadi bencana alam.
Sebisa mungkin hindari kepala dan badan dari reruntuhan bangunan dengan berlindung di bawah meja. Jika memungkinkan, kamu bisa berlari untuk mencari area terbuka yang lapang. Hindari bangunan-bangunan tinggi, tiang listrik, dan pohon.
Stay safe di manapun kamu berada ya!
Latest Comment
Belum ada komentar
Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya