4 Mei 2023 20:05 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Margareth Ratih. F
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Gerhana Bulan Penumbra (GBP) akan terjadi pada 5-6 Mei 2023 dan dapat diamati di sejumlah wilayah di Indonesia.
Gerhana Bulan terjadi ketika cahaya Matahari terhalang oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Gerhana Bulan hanya terjadi pada fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Pada fenomena Gerhana Bulan Penumbra, Bulan, Matahari, dan Bumi berada pada posisi sejajar. Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke wilayah lebih luar dari bayangan Bumi atau yang disebut penumbra.
Area penumbra terbentuk ketika Bumi menutupi sebagian wilayah Bulan. Akibatnya, Bulan hanya menerima sedikit cahaya Matahari.
Peristiwa ini berpengaruh terhadap cahaya Bulan yang akan tampak lebih redup dari purnama biasanya.
Mengutip laman resmi BMKG, terdapat 4 kali gerhana yang terjadi sepanjang tahun 2023, yaitu 2 kali gerhana matahari dan 2 kali gerhana bulan. Rinciannya sebagai berikut:
Gerhana Bulan Penumbra akan terbagi ke dalam 3 fase yaitu Gerhana mulai (P1), puncak Gerhana, dan Gerhana berakhir (P4).
Gerhana akan memasuki fase P1 pada pukul 22.12.09 WIB dan mengalami puncaknya pada pukul 00.22.52 WIB.
Kemudian, Gerhana akan memasuki fase akhir atau P4 pada pukul 02.33.36 WIB.
Total, Gerhana Bulan Penumbra akan berlangsung selama 4 jam 21 menit 28 detik.
Dapat diamati di seluruh Indonesia
Gerhana Bulan Penumbra dapat dilihat di sebagian besar wilayah Asia, Australia, sebagian kecil Afrika, dan sebagian Rusia.
Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di sebagian besar wilayah Afrika, sebagian kecil Asia, sebagian besar Eropa, dan sebagian Rusia, sementara proses gerhana saat Bulan terbenam dapat diamati di Samudera Pasifik.
Gerhana Bulan Penumbra tidak dapat terlihat di wilayah Amerika, sebagian kecil Afrika, dan sebagian kecil Eropa.
Di Indonesia sendiri, fenomena ini dapat diamati di seluruh wilayah sejak awal sampai berakhirnya gerhana.
KOMENTAR
Latest Comment