16 Mei 2023 17:05 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Rizal Amril
Google baru-baru ini merilis layanan Google Brad, layanan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI). Kehadiran Bard digadang-gadang akan menjadi pesaing ChatGPT yang telah lebih dulu populer.
Seperti ChatGPT, Google Bard adalah layanan percakapan berbasis AI yang dapat menghasilkan berbagai macam teks sesuai perintah yang dimasukkan.
Pada awal peluncurannya, Google Bard hanya tersedia dalam bahasa Inggris untuk pengguna di wilayah Amerika Serikat (AS) dan Inggris saja.
Pada konferensi Google I/O 2023, Google mengumumkan perluasan jangkauan Bard hingga 180 negara termasuk Indonesia. Namun hingga saat ini, layanan Bard masih terbatas dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, Portugis, Italia, Rusia, China, Jepang, dan Korea.
Cara kerja Google Bard hampir sama dengan chatbot AI pada umumnya. Pengguna dapat mengajukan pertanyaan perintah apa pun kepada Bard.
Selama pertanyaan yang diajukan tidak melanggar ketentuan, Bard akan memberikan jawaban dalam bentuk teks.
Bisa dibilang, Bard merupakan versi lebih canggih dari Google Assistant, meskipun kehadirannya belum sampai menggantikan layanan asisten virtual pribadi itu.
Teknologi AI yang dipakai Google Bard juga berbeda dengan chatbot AI lainnya.
Jika kebanyakan chatbot AI lainnya menggunakan large language model (LLM) seri GPT, Google menggunakan LLM buatannya sendiri yaitu LaMDA dan PaLM 2 untuk mengoperasikan chatbot Bard.
Untuk menggunakan Bard, kamu dapat mengunjungi laman bard.google.com. Sebagaimana layanan Google lainnya, kamu harus login terlebih dahulu menggunakan akun Google.
Berikut ini langkah-langkah menggunakan Google Bard:
Jawaban dari Bard juga bisa diekspor ke Gmail menggunakan tombol “Export response” berupa ikon panah ke atas yang berada di bagian bawah jawaban.
Google Bard tersedia dalam mode terang (light) dan gelap (dark) yang dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing.
Gimana, apakah kamu sudah mencoba Google Bard?
KOMENTAR
Latest Comment