Haji Wada, Peristiwa Bersejarah dalam Perjalanan Hidup Rasulullah SAW

25 May 2023 16:05 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi ibadah haji yang rukunnya diambil dari peristiwa haji wada. (Sumber: Pexels/Yousef)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Haji wada adalah peristiwa penting dalam perjalanan hidup Rasulullah saw. Haji wadak adalah haji pertama sekaligus yang terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah saw. dalam hidupnya di dunia.

Peristiwa haji wada kemudian menjadi rujukan rukun dan prosesi ibadah haji hingga hari ini.

Haji wada seringkali disebut juga sebagai haji balagh yang berarti penyampaian, karena pada pelaksanaan haji wada tersebutlah Rasulullah mengajarkan syariat haji melalui perkataan dan perbuatan.

Artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai haji wadak dalam sejarah umat Islam, simak sampai selesai ya

Sejarah perjalanan haji wada

Mengutip lama NU Online, kata wada’ berarti perpisahan, hal tersebut dikarenakan Nabi Muhammad saw. tutup usia tak lama setelah melaksanakan ibadah haji.

Peristiwa haji wadak terjadi pada bulan Zulkaidah tahun 10 hijriah. Kala itu, pelaksanaan haji wadak Rasulullah diikuti oleh 90.00 jemaah haji dari berbagai wilayah. 

Para jemaah tersebut berkumpul di Makkah setelah mendengar bahwa Nabi saw. akan melaksanakan ibadah haji.

Catatan lain menyebut terdapat setidaknya 114.000 orang jemaah yang mengikuti haji wadak, mereka adalah para sahabat, penduduk migran, dan suku-suku yang ikut dari Madinah.

Ada pula penduduk kota Makkah yang telah beragama Islam dan juga penduduk semenajung Arab di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad saw.

Nabi ditemani oleh istri-istrinya dan juga putrinya Fatimah. Rombongan Nabi Muhammad berangkat pada tanggal 26 bulan Zulkaidah. 

Khotbah terakhir Rasulullah saw. dalam haji wadak

Saat setelah sampai di padang Arafah dalam pelaksanaan haji wadak, Rasulullah menyampaikan khotbah di hadapan kaum muslimin yang mengikuti haji.

Pada hari itu juga Allah Swt. menurunkan firman-Nya dalam surah Al Maidah ayat 3 yang berbunyi:

ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ 

Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

Mendengar ayat itu semua sahabat menangis, termasuk salah satunya Umar bin Khattab.

Pada saat itu pula Nabi Muhammad saw. juga memerintahkan para jemaah kaum muslimin yang berhaji untuk membaca bacaan talbiyah berikut.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ

Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika lak.

Artinya, "Ya Allah, aku memenuhi panggilanMu, Ya Allah aku memenuhi panggilanMu, tidak ada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya pujian dan kenikmatan hanya milik-Mu, dan kerajaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu".

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER