Hakim Wahyu Bentak Susi Soal Cerita Pertengkaran Kuat dan Yosua: Gak Masuk Akal, Paham Tidak?!

31 Oct 2022 19:10 WIB

thumbnail-article

Susi, asisten rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawati memberi kesaksian untuk terdakwa Bharada Eliezer Pudihang Lumiu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022)/ YouTube metrotvnews

Penulis: Rahma Arifa

Editor: Akbar Wijaya

"Inilah kalau ceritanya setingan seperti ini. Kau anggap kami ini bodoh." (Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso).

 

Wahyu Iman Satoso, Ketua Majelis Hakim untuk sidang terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu menilai cerita Susi soal pertengkaran Kuat Ma’ruf dengan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Magelang pada 7 Juli 2022 tidak masuk akal.

Wahyu bahkan sempat membentak pekerja rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawati itu dalam sidang.

Cerita Putri Tergeletak di Depan Kamar Mandi

Awalnya Wahyu menanyakan kepada Susi siapa saja orang yang ada di rumah Magelang pada tanggal 7 Juli atau setelah Ferdy Sambo kembali ke Jakarta.

“Ada saya, Ibu, Om Richard, Om Ricky, Om Kuat, Om Yosua, anak-anaknya sudah masuk asrama sekolah semua. Pas saya bangun tidur bapak sudah tidak ada,” jawab Susi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/7/2022).

Wahyu lalu meminta Susi menceritakan apa yang terjadi terhadap Putri Candrawati pada tanggal 7 Juli 2022 di rumah Magelang.

“Tanggal 7 Juli, Ibu…” kata Susi.

Belum selesai Susi menyelesaikan jawabannya Wahyu langsung menyanggah.

“Diatur supaya tidak ketahuan bohongnya, ngomong yang baik,” ujar Wahyu.

Susi lalu melanjutkan ceritanya dengan mengatakan bahwa Putri terjatuh di kamar mandi lantai 2.

“Bagaimana dia jatuh?” tanya Wahyu.

“Saya tidak tahu soalnya saya disuruh Om kuat untuk mengecek Ibu ke atas, saya menemui Ibu sudah keadaan tergeletak di kamar mandi,” jawab Susi.

Wahyu lalu menanyakan posisi Susi saat Putri terjatuh.

“Awalnya saudara di mana?”

“Saya di dapur samping mau masuk ke dalam dapur tengah, Terus Om Kuat menyuruh saya dengan buru-buru untuk naik ke atas lantai dua untuk mengecek keadaan Ibu,” terang Susi.


Mendengar jawaban Susi, hakim lalu mencecarnya dengan pertanyaan dari mana Kuat tahu bahwa Putri terjatuh.

“Saya tidak tahu. Tapi saya disuruh Om Kuat untuk ‘Bi, Bi Susi itu cek Ibu ke atas, saya keburu-buru ke atas terus nemuin Ibu tergeletak di kamar mandi dalam keadaan tidak berdaya, kaki dingin, badan dingin,” jawab Susi.

Kuat Ma'ruf Pertengkaran Yosua dan Kuat

Hakim Wahyu lalu menanyakan kepada Susi apa yang ia lakukan begitu melihat Putri dalam kondisi tergeletak.

“Saya minta tolong ke Omnya. ‘Om tolong Om, tolong Om’. Terus Ibu sudah mulai reflek mendengar saya teriak-teriak, Ibu berkata ‘jangan Om Yosua’. Ya sudah saya panggil Om Kuat. ‘tolongin Ibu, tolongin Ibu’,” kata Susi.

Mendengar jawaban itu Wahyu langsung merespons dengan pernyataan:

“Saya belum tanya Yosua lho, kok saudara tiba-tiba langsung ngomong Yosua.”

Susi mengatakan Kua Ma’ruf orang yang naik ke atas untuk mengecek keadaan. Kuat lalu bertanya kepada Susi mengenai apa yang terjadi terhadap Putri.

“Terus Om kuat naik ke atas, untuk nemuin saya sama Ibu. Om kuat nanya, Bi kenapa Ibu? saya tidak tahu Om sudah kayak begini,” kata Susi.

Pertengkaran Kuat dengan Yosua yang Tak Masuk Akal

Susi lalu bercerita dalam momen itu Yosua mencoba naik ke lantai dua namun dihalau Kuat.

“Habis itu Om Yosua mau naik lantai dua tapi dihalau sama Om kuat. Om Kuat sambil ngomong, ‘Om diapain Ibu sampai begitu’ tapi Om Yosua ngomong ‘Saya gak ngapa-ngapain Ibu saya mau ngomong yang sebenarnya bukan begini kejadiannya’,” papar Susi.

Mendengar pertengkaran antara Yosua dengan Kuat, Susi lalu mengatakan:

“Abis itu saya ngomong ke Om kuat, sudah Om jangan ribut tolongin Ibu dulu. Terus saya bersama-sama Om kuat membantu Ibu untuk memapah ke dalam kamar Ibu,” kata Susi.

Menurut Wahyu kronologi cerita yang disampaikan Susi tidak masuk akal.

“Saya mau nanya sama saudara, masuk akal gak sih cerita saudara ini? Sementara saudara menemukan saudara Putri tergeletak, saudara minta tolong dijawab sama saudara Kuat, saudara bilang saudara Kuat dan Yosua berantem,” kata Wahyu.

Dalam kondisi semacam itu, menurut Wahyu mestinya Kuat tidak menyibukan diri bertengkar dengan Yosua melainkan terlebih dahulu menolong Putri.

“Ketika saudara minta tolong kan berharap siapa saja yang mendengar suara saudara naik untuk membantu. Betulkan? Kok saudara bisa memastikan bahwa di bawah, saudara Kuat menghalangi saudara Yosua, tau dari mana?” ujar Wahyu.

Dicecar pertanyaan semacam itu  Susi lalu menyusun kembali ceritanya.

“Om Kuat naik ke lantai 2. Habis itu Om Kuat mungkin liat Yosua di bawah mau ke atas,” kata Susi.

Suara Wahyu terdengar meninggi begitu mendengar kata “mungkin” yang diucapkan Susi.

“Kok mungkin? nanti dulu belum sampai situ. Inilah kalau ceritanya setingan seperti ini. Kau anggap kami ini bodoh,” kata Wahyu.

“Kan ketika tadi saya tanya, ketika saudara menemukan saudara Putri tergeletak, saudara berteriak berharap siapa pun yang mendengar membantu tujuannya membantu untuk menaikan ke kasur bukan, ke tempat tidur. Tapi saudara malah bercerita saudara kuat berantem dengan Yosua. Kan lucu. Tidak masuk akal cerita gitu. orang lagi tergeletak kok malah cerita soal berantem. Makanya kalau cerita pelan-pelan,” ujar Wahyu.

Wahyu lalu melanjutkan:

“Jadi saudara Kuat menurut cerita saudara itu kan datang tapi tidak membantu tapi malah berantem sama Yosua, kan begitu.”

Susi masih terdiam dan Wahyu terus melanjutkan perkataannya.

“Masuk akal enggak? sementara saudara mengatakan tubuhnya saudara putri panas dingin, eh dingin semya, saya raba saya peluk. Kok tiba-tiba saudara teriak minta tolong ada yang mau nolong malah berantem di bawah," kata Wahyu.

Dengan nada membentak Wahyu lalu mengatakan cerita Susi tidak masuk akal.

"Gak masuk akal itu cerita. Paham? Paham tidak!” 


“Siap yang mulia,” jawab Susi.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER