Healing Bukan Cuma Liburan dan Tidak Hanya Dilakukan Oleh Gen Z

25 Februari 2024 19:02 WIB

Narasi TV

Ilustrasi healing. (Sumber: Freepik/pch.vector)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Tren healing sering disematkan kepada generasi Z (gen Z) untuk sekadar melepas penat. 

Sayangnya, istilah ini sering disalahartikan sehingga maknanya menjadi berbeda. Lantas, apa itu healing menurut gen Z?

Jika diartikan, healing merujuk pada proses penyembuhan atau pengobatan. Kata tersebut bisa digunakan untuk berbagai konteks, misalnya berlibur, wisata, nongkrong, olahraga, dan lain sebagainya.

Hal ini sesuai dengan apa yang dipahami oleh khalayak umum soal healing. Generasi Z dan milenial dianggap membutuhkan healing sebagai upaya menyenangkan diri dan mendapat kebahagiaan.

Menurut VeryWellMind, emotional healing atau penyembuhan emosional adalah keadaan dimana seseorang bisa mengakui, menerima, dan memproses emosi atau pengalaman sulit. Dengan kata lain, seseorang menjadi bebas untuk menemukan diri sendiri pasca trauma.

Stereotipe pada gen Z

Gen Z sering dipandang sebagai generasi yang butuh healing. Hal ini tak lepas dari stereotipe generasi yang lemah dan mudah rapuh. 

Padahal, paparan informasi membuat gen Z lebih mudah membangun awareness soal kesehatan mental (mental health).

Menurut survei yang dilakukan Jakpat dan Narasi, sebanyak 75% dari 2.482 responden muda terlibat aktif dalam gerakan kesehatan mental. 

Tingginya angka ini menunjukkan bahwa anak muda peduli dengan isu kesehatan mental. Mereka mau terlibat proaktif di sana.

Proses healing tidak harus dilakukan dengan datang ke konser, staycation di Bali, atau aktivitas lainnya yang mengarah pada gaya hidup hedonisme. Pada dasarnya, healing sendiri adalah proses penyembuhan dan penerimaan diri yang membutuhkan waktu.

Definisi “sembuh” dalam kesehatan mental bukan berarti sembuh seutuhnya, melainkan bisa lebih terkendali. Cara healing setiap orang pun bisa berbeda. Yang terpenting dari proses ini adalah mengajak diri sendiri berkomunikasi.

Jadi, setiap generasi pasti membutuhkan healing. Mereka memiliki coping stress masing-masing yang bisa berbeda. Mengingat tantangan setiap generasi pun juga tidak bisa disamakan.

Cara melakukan self healing

Ada beberapa cara melakukan self healing yang bisa dicoba, di antaranya:

1. Memaafkan diri sendiri

Hal terpenting dalam healing adalah memaafkan diri sendiri. Luka batin yang ada seringkali muncul karena tidak bisa memaafkan kesalahan di masa lalu. Dengan memaafkan, perlahan hidupmu pasti akan lebih tenang.

2. Mindfulness

Mindfulness adalah meditasi yang bisa dilakukan untuk fokus pada keadaan sekitar dan emosi yang dirasakan. 

Caranya dengan menutup kedua mata, atur pernafasan, dan rasakan udara di sekitar.

3. Me time

Me time atau meluangkan waktu untuk diri sendiri juga penting untuk mengistirahatkan pikiran. 

Kamu bisa melakukan hobi, berlibur, memasak, dan lain sebagainya. Dengan me time, kamu punya waktu untuk melepaskan diri dari tekanan, menjernihkan pikiran, dan menenangkan diri.

Baca Selengkapnya

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR