28 Maret 2023 11:03 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Margareth Ratih. F
Memasuki usia seperempat abad, generasi Z alias Gen Z sering kali dilanda rasa cemas akan ketidakpastian hidup. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara tingkat spiritualitas anak muda dengan kemampuan mereka dalam mengatasi quarter life crisis.
Quarter life crisis atau krisis seperempat abad dapat terjadi pada individu usia 18-30 tahun. Pada rentang usia tersebut, rawan muncul perasaan khawatir, kehilangan arah, dan bingung dalam menghadapi kehidupan di masa mendatang. Kekhawatiran ini biasanya berkaitan dengan masalah percintaan, karier, dan kehidupan sosial.
Dalam menghadapi permasalahan batin, banyak orang yang mengembalikannya ke perspektif teologis. Lantas, bagaimana agama terutama Islam menyikapi fenomena quarter life crisis?
Quarter life crisis dalam perspektif Islam
Umumnya, seseorang mengalami quarter life crisis karena merasa tidak punya pedoman dalam hidup. Ketiadaan pegangan ini menyebabkan seseorang merasa bingung dan kehilangan arah, terlebih bagi mereka yang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas.
Dalam Islam, pedoman hidup bagi seorang Muslim ialah Al Quran. Kitab suci ini memberikan petunjuk dan arahan tentang bagaimana menyikapi permasalahan dalam hidup. Sabda-Nya yang termuat dalam Alquran membantu menenteramkan hati dan pikiran seseorang.
Dikutip dari Tanwir.id, terdapat ayat dalam Alquran yang mengarah pada jawaban untuk mengurangi quarter life crisis, yaitu pada QS. Az-Zumar ayat 53.
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dalam tafsir Al-Qur’anul Majid, Hasby As-Siddieqy mencantumkan riwayat dari At-Thabari dari As-Syu’bi dari Sunaid ibn Syakal yang mengemukakan dia mendengar Ibn Abbas berkata: “Ayat yang paling banyak membuka harapan adalah ayat 53 dalam surat Az-Zumar…”
Ayat ini dapat ditafsirkan sebagai perintah untuk selalu yakin dan tidak berputus asa sebelum mencoba. Seorang Muslim harus yakin bahwasannya Allah memiliki rahmat dan kasih sayang yang begitu luas bagi hamba-Nya yang beriman.
Tips menghadapi quarter life crisis bagi Gen Z sesuai ajaran Islam
Berikut ini beberapa tips mengatasi quarter life crisis bagi Gen Z yang disarikan dari ajaran-ajaran agama Islam.
Islam mengenal istilah tauhid atau keimanan. Konsep keimanan sendiri sebenarnya bersifat universal dan dapat dijumpai dalam ajaran agama lain. Dengan keyakinan dan iman dalam diri, seseorang dapat lepas dari belenggu kekhawatiran dan tahu ke mana harus bergantung dan kembali.
Iman dan keyakinan berkaitan dengan sifat optimis yang juga perlu dimiliki oleh Gen Z dalam mengatasi quarter life crisis. Kita harus selalu yakin bahwasannya setiap orang punya jalannya masing-masing. Dengan begitu, ketakutan akan ketidakpastian hidup dapat berkurang.
Alquran mengajarkan manusia untuk senantiasa berusaha dan berikhtiar dalam situasi apa pun. Dengan usaha yang dilakukan, manusia berupaya sekuat mungkin untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Di tengah gempuran budaya yang serbacepat, kerahkan seluruh daya dan upaya kita untuk melakukan yang terbaik, sesuai dengan kemampuan dan laju masing-masing.
Ketika berusaha, kita juga sebaiknya fokus pada apa yang bisa kita lakukan dan tidak membanding-bandingkan kemampuan diri dengan orang lain. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membawa kita pada perasaan tidak puas.
Setelah berikhtiar, langkah selanjutnya adalah tawakal atau berpasrah diri. Pasrah bukan berarti menyerah, melainkan berserah diri atas segala keputusan Tuhan atas diri kita dan menganggapnya sebagai yang terbaik.
Tawakal berarti menerima segala hasil yang didapatkan, entah itu sesuai dengan keinginan atau tidak. Dengan tawakal, kita akan mendapatkan ketenangan hati dan meredam perasaan tidak puas jika tujuan yang diharapkan tidak tercapai.
Dalam konteks quarter life crisis, tawakal membantu kita untuk tidak terpengaruh dengan faktor-faktor eksternal seperti pencapaian orang lain. Dengan bertawakal, kita dapat fokus terhadap pencapaian diri dan memperbaiki kesalahan-kesalahan.
Bagaimanapun, segala sesuatu yang diawali dengan niat baik pasti akan berakhir dengan hasil yang baik pula. Oleh karena itu, jangan lupakan niat baik dalam segala proses yang kita lakukan dalam menghadapi quarter life crisis.
***
Pada Ramadan tahun ini, Narasi mengajak anak muda untuk memulai segala sesuatu dengan niat dan proses yang baik. Hingga akhirnya kita semua dapat menjalani segala prosesnya hingga #KetemuJalannya.
KOMENTAR
Latest Comment