Ibu yang Tenggelamkan Bayi di Ember Disebut Mengalami Baby Blues

18 Oct 2023 13:10 WIB

thumbnail-article

Foto sepasang kaki bayi yang baru lahir. Sumber: Freepik.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Seorang ibu yang menenggelamkan bayinya dalam ember saat mandi ternyata mengalami baby blues. Hal ini disampaikan Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Lia Latifah pada Selasa (17/10/2023).

Menurut pengakuannya, ibu berinisial A tersebut tidak sadar ketika menceburkan bayinya ke ember. Saat itu, A tengah menelepon temannya dan menceburkan bayi ke ember sebagai bentuk bercanda. Video tersebut kemudian viral dan menarik atensi warganet.

Setelah diceburkan, bayi dibiarkan mengambang selama beberapa saat hingga merengek cukup keras. Alih-alih menolongnya, A justru membiarkan bayi tetap mengambang dan menyalakan keran air tepat mengenai wajah sang bayi. 

Tak berhenti sampai di situ, A membalikkan posisi bayi hingga kepalanya tenggelam. Perempuan itu juga tertawa selama beberapa saat.

“Berdasar pengakuan yang bersangkutan, dia mengalami baby blues dan ada sedikit depresi,” ujar Lia, dikutip dari Antara.

Salah satu faktor pemicu depresinya adalah karena A memiliki tiga anak dengan jarak usia yang berdekatan. Setiap hari, A harus merawat ketiga bayinya dalam waktu bersamaan. Tak ayal apabila perempuan tersebut mengalami kebingungan hingga stres.

“Karena dia mengalami kelelahan dan capek, kelelahan mengurus bayinya, dia lakukan dalam kondisi tidak sadar,” sambung Lia.

Hingga kini, polisi masih mendalami unsur pidana yang dilakukan A. Di samping itu, polisi juga mendalami adanya dugaan baby blues. Selain pemeriksaan, polisi juga mendatangkan psikiater untuk mengecek kondisi kejiwaan perempuan asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan tersebut.

“Sejauh ini penerapan unsur pidana dan dugaan baby blues masih kami dalami, masih kami kumpulkan bukti-bukti,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro pada Selasa (17/10/2023).

Mengenal baby blues

Baby blues syndrome adalah masalah psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Meski gejalanya mirip, tetapi baby blues syndrome berbeda dengan postpartum depression atau depresi pasca melahirkan. Letak perbedaannya adalah pada durasi berlangsungnya.

Baby blues memang normal dialami oleh ibu pasca melahirkan. Gejala yang dialami diantaranya adalah mood swing, mudah menangis dan tersinggung, insomnia, cemas berlebih, merasa terbebani ketika mengurus bayi, gelisah, penurunan selera makan, hingga keinginan untuk tidak mengurus bayinya.

Perempuan yang mengalami baby blues memang butuh perhatian lebih, baik dari suami atau orang terdekat lainnya. Jika baby blues dibiarkan maka dapat memicu postpartum depression yang lebih berbahaya bagi keselamatan bayi maupun dirinya sendiri.

Kita bisa membantu ibu yang mengalami baby blues agar bisa melalui fase tersebut. Caranya adalah dengan berfokus pada sang ibu daripada hanya bertanya tentang bayinya. Kamu bisa menawarkan diri untuk mendengarkan cerita sang ibu tanpa memberi komentar atau solusi.

Kamu juga bisa menawarkan bantuan seperti membantu menjaga dan merawat bayinya. Dengan begitu, sang ibu bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat atau sekadar mencari hiburan agar tidak terlalu stress.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER