Impostor Syndrome: Pengertian, Ciri, Faktor Penyebab, dan Cara Mengatasinya

10 Jan 2024 19:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi impostor syndrome. (Sumber: Freepik/storyset)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Pernahkah kamu mendengar istilah impostor syndrome? Istilah ini biasanya dipakai untuk menggambarkan perilaku seseorang yang selalu meragukan atau merasa tidak pantas atas pencapain diri sendiri.

Impostor syndrome merupakan kondisi psikologis, namun tidak termasuk dalam gangguan mental. 

Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini merasa bahwa segala pencapaian yang telah ia raih adalah buah dari keberuntungan semata, dan bukan buah dari kerja keras dan kemampuannya sendiri.

Oleh karenanya, merasa bahwa apa yang pencapaiannya sejauh ini hanya sebuah kebohongan semata.

Pengertian impostor syndrome

Melansir laman Universitas Gadjah Mada, Psikolog Klinis UGM Tri Hayuning Tyas menjelaskan impostor syndrome atau impostor phenomenon sebagai sebuah fenomena psikologis di mana seseorang tidak mampu menerima dan menginternalisasi keberhasilan yang telah ia raih.

Meskipun impostor syndrome hingga kini tidak diklasifikasikan sebagai gangguan jiwa, Tri Hayuning menjelaskan bahwa kondisi ini sering ditemui dan berpotensi menimbulkan berbagai gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, dan depresi.

Sementara di laman Very Well Mind, impostor syndrome adalah rasa tidak puas terhadap prestasi atau pencapaian yang diraih, selalu merasa kurang, dan merasa diri sebagai seorang penipu.

Fenomena impostor ini pertama kali dimunculkan oleh Psikolog Rose Clance dan Suzanne Imes dalam sebuah artikel jurnal yang diterbitkan pada 1978 dengan judul "The Impostor Phenomenon in High Achieving Women: Dynamics and Therapeutic Intervention".

Penelitian-penelitian awal kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi impostor syndrome banyak dijumpai pada wanita cerdas dengan capaian prestasi tinggi.

Ketika penelitian mengenai isu ini terus berkembang, ditemukan bahwa impostor syndrome tidak hanya ditemukan pada perempuan, tetapi juga ditemukan pada pria. 

Ciri-ciri impostor syndrome

Melansir laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, orang yang mengalami impostor syndrome dapat dikenali berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Terlalu fokus pada pekerjaan sehingga mengabaikan pekerjaan lain yang sebenarnya penting.
  • Penilaian terhadap diri sendiri cenderung tidak realistis.
  • Tingkat kepercayaan diri orang dengan kondisi ini rendah.
  • Ketika menghadapi kegagalan, orang dengan kondisi ini mudah merasa frustasi dan bahkan depresi.
  • Sering mengalami kecemasan.
  • Tidak pernah puas dengan kinerjanya.
  • Menghindari promosi karena merasa tidak pantas mendapatkannya.

Faktor penyebab impostor syndrome

Psikolog Tri Hayuning Tyas menyebut terdapat dua faktor utama penyebab impostor syndrome.

Faktor pertama adalah pola asuh keluarga dan dinamika yang ada di dalamnya. 

Seorang anak yang tumbuh di keluarga yang sangat mengedepankan pencapaian intelektual atau kesuksesan atau anak yang tak pernah diajari cara merespons kesuksesan memiliki risiko tinggi mengalami impostor syndrome di kemudian hari.

Faktor kedua  adalah tuntutan tekanan masyarakat tentang pentingnya kesuksesan dalam hidup setiap orang.

Tekanan tersebut kemudian dapat memicu pemikiran yang keliru tentang kehidupan, bahwa seseorang dianggap berharga hanya jika ia berhasil, dan sebaliknya jika gagal maka ia tidak berharga.

Cara mengatasi impostor syndrome

Mengalami kondisi impostor syndrome merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan, jika mengalaminya berikut tips untuk menanggulanginya:

  • Belajar untuk menerima diri sendiri bahwa dirinya mampu.
  • Membuat daftar pencapain mimpi yang ingin kamu raih.
  • Berani melawan ketakutan yang menimbulkan pikiran negatif.
  • Berkonsultasi dengan psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya, hal ini lantaran dapat meluas pada fungsi mental lainnya.
  • Berusaha meyakinkan diri bahwa pencapain yang diraih adalah hasil kerja keras dan tetap rendah diri.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER