Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Buka Puasa, Perut Nyaman Ibadah Aman

6 Mar 2025 00:30 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi memilih makanan berbuka puasa. (Foto: Freepik)

Penulis: Rizal Amril

Editor: Rizal Amril

Memilih makanan yang tepat saat berbuka puasa sangat penting. Jika sembarangan memakan makanan ketika berbuka, kita justru meningkatkan risiko masalah pencernaan yang dapat mengganggu.

Saat berpuasa, tubuh sudah tidak menerima makanan dan minuman selama lebih dari 13 jam, sehingga pemilihan makanan yang cocok akan mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan pencernaan.

Jika tidak memperhatikan makanan yang dikonsumsi, perut bisa merasa tidak nyaman, mengalami kembung, atau bahkan gangguan pencernaan yang lebih serius.

Dampak buruk dari makanan yang tidak tepat semakin nyata setelah seharian berpuasa. Beberapa orang mungkin mengalami gejala seperti nyeri perut, kembung, atau bahkan diare akibat mengonsumsi makanan yang sulit dicerna.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dengan memilih jenis makanan yang sesuai saat berbuka puasa.

Lantas, apa saja makanan yang sebaiknya dihindari ketika berbuka puasa?

1. Makanan yang digoreng dan berminyak

Makanan yang digoreng, seperti ayam goreng dan gorengan lainnya, sering menjadi pilihan populer untuk berbuka puasa. Namun, makanan tersebut mengandung lemak jenuh yang tinggi dan sulit dicerna.

Lemak jenuh dapat memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan perut terasa begah atau berat. Selain itu, konsumsi gorengan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti kolesterol tinggi dan penyakit jantung.

Sebagai alternatif, makanan yang lebih sehat seperti yang dipanggang atau direbus sangat dianjurkan.

Contoh makanan panggang dan rebus yang enak adalah ayam panggang tanpa kulit atau sayuran kukus. Makanan tersebut tidak hanya lebih mudah dicerna tetapi juga mampu memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setelah seharian berpuasa.

2. Makanan dengan kandungan gula tinggi

Saat berbuka puasa, banyak orang cenderung memilih makanan atau minuman manis sebagai pembuka.

Namun, konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berbahaya.

Lonjakan ini membuat tubuh merasa lemas dan tidak bertenaga setelahnya karena pankreas harus bekerja ekstra untuk menyeimbangkan kadar gula dalam darah.

Pengaruh gula terhadap energi tubuh juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Gula dapat memberikan dorongan energi yang cepat, tetapi efek jangka panjangnya adalah membuat seseorang merasa lebih lelah.

Sebaiknya, pilihlah sumber gula alami, seperti buah-buahan, atau konsumsi makanan manis dalam porsi yang lebih kecil. Kurma, misalnya, dapat menjadi pilihan yang lebih menyehatkan untuk menjaga energi tanpa risiko lonjakan gula darah yang ekstrem.

3. Makanan pedas yang ganggu pencernaan

Makanan pedas memang menggugah selera bagi beberapa orang, namun sebaiknya dihindari saat berbuka puasa.

Konsumsi makanan pedas dapat menyebabkan iritasi di lambung, terutama bagi orang yang memiliki masalah pencernaan seperti maagh atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Sensasi terbakar yang ditimbulkan oleh makanan pedas dapat mengganggu kenyamanan perut dan mengakibatkan ketidaknyamanan saat beribadah malam hari.

Lapisan pelindung lambung menjadi teriritasi akibat makanan pedas, yang dapat memicu produksi asam lambung yang lebih tinggi.

Sebaiknya gunakan bumbu yang lebih ringan, seperti rempah-rempah tanpa cabai, untuk tetap mempertahankan cita rasa makanan tanpa mengorbankan kesehatan pencernaan.

4. Makanan asam penyebab iritasi

Makanan yang mengandung asam tinggi, seperti jeruk, mangga muda, dan makanan fermentasi, sebaiknya dihindari saat berbuka puasa.

Makanan asam dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang berisiko menyebabkan iritasi pada lambung yang kosong setelah berpuasa. Iritasi ini dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, yang tentunya tidak diinginkan saat berbuka.

Sebagai alternatif, pilihlah makanan yang memiliki rasa lebih netral dan tidak terlalu asam. Sayuran segar atau sup sayur dapat menjadi pilihan yang lebih baik dan lebih lembut bagi lambung.

5. Makanan berlemak tinggi

Makanan yang tinggi lemak, seperti makanan cepat saji atau makanan berlemak lainnya, sulit dicerna oleh tubuh dan dapat mempengaruhi kesehatan kolesterol.

Konsumsi lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang seharusnya dihindari, terutama saat berbuka puasa.

Lebih baik memilih makanan berkuah, seperti sup atau rebusan, yang lebih mudah dicerna dan akrab di lambung.

Sup sayur atau sup ayam tanpa lemak merupakan pilihan yang lebih sehat dan tetap memberikan rasa kenyang yang cukup.

6. Makanan dan minuman mengandung gas

Makanan yang memiliki kandungan gas, seperti kembang kol, nangka, dan brokoli, sebaiknya dihindari saat berbuka puasa.

Konsumsi makanan tersebut dapat menimbulkan perut kembung dan rasa tidak nyaman setelah makan.

Gas yang terbentuk dalam sistem pencernaan dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas setelah berbuka.

Minuman bersoda juga menjadi salah satu penyebab munculnya gas dalam perut. Meskipun memberikan kesegaran, kandungan gas dalam minuman ini dapat menyebabkan perut kembung.

Disarankan untuk memilih minuman yang lebih sehat seperti air putih atau air kelapa, yang tidak hanya menghidrasi tetapi juga lebih baik untuk kesehatan pencernaan.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER