Joe Biden Marah ke Saudi Gara-Gara OPEC Pangkas Produksi Minyak

13 Oct 2022 20:10 WIB

thumbnail-article

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Foto: Reuters

Penulis: Ani Mardatila

Editor: Ramadhan Yahya

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden marah kepada Arab Saudi, setelah organisasi negara produsen minyak dan sekutunya (OPEC+) memangkas target produksi minyaknya pekan lalu. Biden mengancam bakal ada konsekuensi terkait tindakan tersebut.

“Bakal ada beberapa konsekuensi terkait apa yang mereka [Saudi] lakukan dengan Rusia,” kata Biden, dikutip dari CNN.com.

Diketahui, Arab Saudi merupakan pengekspor minyak utama dunia dan memimpin OPEC+. Organisasi ini adalah kelompok produsen minyak yang terdiri dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) plus sekutunya, termasuk Rusia.

Pada 5 Oktober lalu, OPEC+ bersepakat memangkas produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari mulai November mendatang. Kebijakan pemangkasan ini setara 2% dari pasokan global, dan menjadi pemangkasan terbesar sejak pandemi 2020.

AS Tuding Arab Saudi Dukung Rusia

AS menuding Arab Saudi mengikuti kemauan Rusia, yang tengah melawan rencana AS dan negara-negara Barat, soal mematok harga minyak Rusia untuk guna memangkas pendapatan Moskow.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Brian Deese mengatakan bahwa presiden AS “kecewa dengan keputusan picik oleh OPEC+ memotong kuota produksi, sementara ekonomi global menghadapi dampak negatif yang berkelanjutan dari [Presiden Rusia Vladimir] invasi Putin ke Ukraina”.

“Menjaga pasokan energi global [itu] sangat penting,” kata Sullivan dan Deese

“Keputusan ini akan memiliki dampak paling negatif pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang sudah sempoyongan akibat kenaikan harga energi.”

Sementara itu, Arab Saudi menolak pernyataan "tidak berdasarkan fakta" yang mengkritik kerajaan setelah keputusan OPEC+ ini.

Arab Saudi beralasan pemotongan produksi 2 juta barel per hari (bph), atau setara dengan 2% dari pasokan global, diperlukan untuk menanggapi kenaikan suku bunga acuan di beberapa negara di dunia dan ekonomi global yang melemah.

Dikutip dari Aljazeera.com, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, pada Selasa (11/10/2022), membela langkah OPEC+, dengan mengatakan itu “murni langkah ekonomi dan diambil dengan suara bulat oleh negara-negara anggota [organisasi]”.

“Anggota OPEC+ bertindak secara bertanggung jawab dan mengambil keputusan yang tepat,” katanya kepada stasiun televisi Al-Arabiya.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER