Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Margareth Ratih. F
Presiden Joko Widodo menyatakan akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikannya dalam pertemuan bersama sejumlah pimpinan redaksi media dan content creator di Istana Negara pada Senin (29/5/2023) malam.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan cawe-cawe atau campur tangan dalam urusan kontestasi politik yang dilakukannya bukan untuk urusan praktis, melainkan demi kepentingan negara.
Menurut Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Kompas Yogi Nugraha yang menghadiri pertemuan tersebut, Jokowi menekankan pentingnya menjaga momentum nasional untuk 13 tahun ke depan.
“Untuk hal ini (momentum 13 tahun), saya harus cawe-cawe, karena untuk kepentingan negara. Harus cawe-cawe, harus ikut, untuk tingkat nasional,” ujar Yogi menirukan pernyataan Jokowi.
Jokowi menyatakan bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 adalah hal yang sangat krusial. Sebab, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang dapat menjaga tren positif dan semakin membawa Indonesia menjadi negara maju.
Tidak menyalahgunakan kekuasaan
Jokowi juga menegaskan dirinya tidak akan menyalahgunakan kekuasaannya sebagai presiden dan memastikan cawe-cawe yang dilakukannya juga masih berada dalam koridor aturan dan tidak akan melanggar undang-undang negara.
Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin turut memberikan penjelasan terkait pernyataan Jokowi yang menyatakan akan cawe-cawe pada Pilpres 2024.
Menurut Bey, Jokowi ingin memastikan pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.
Selain itu, Jokowi juga ingin Pemilu 2024 terselenggara dengan baik dan aman tanpa menimbulkan polarisasi maupun konflik sosial di tengah masyarakat.
Harapan Jokowi
Jokowi berharap pemimpin Indonesia nantinya dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan ibu kota negara (IKN), hilirisasi, transisi energi bersih, serta kebijakan-kebijakan lainnya.
Bey juga menyatakan bahwa Jokowi ingin aparat negara dapat bersikap netral di gelaran Pemilu 2024 nanti.
“Presiden mengharapkan seluruh peserta pemilu dapat berkompetisi secara free dan fair, karenanya Presiden akan menjaga netralitas TNI, Polri, dan ASN,” ujarnya.
Terakhir, Jokowi ingin masyarakat mendapatkan informasi dan berita yang berkualitas terkait peserta dan proses Pemilu 2024.
KOMENTAR
Latest Comment