Isra Mi’raj merupakan salah satu peringatan penting dalam tradisi Islam. Di Indonesia, peringatan Isra Mi’raj ditetapkan sebagai libur nasional, namun, kapan libur Isra Mi’raj 2023?
Jika merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB), libur nasional peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW tahun 2023 jatuh pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Melansir situs Simbi Kemenag (https://simbi.kemenag.go.id/) peringatan Isra Miraj 2023 merupakan peringatan Isra Miraj 1444 Hijriah.
Peringatan Isra Miraj 2023 atau Isra Miraj 1444 H adalah bertepatan pada tanggal 27 Rajab 1444 H atau 18 Februari 2023 M.
Isra Mi’raj menurut NU dan Muhammadiyah
Dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, sepakat menetapkan 27 Rajab atau peringatan Isra Mi’raj jatuh pada hari sabtu 18 Februari 2023
Melansir dari laman NU Online, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menetapkan bahwa 27 Rajab, Isra Miraj 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 18 Februari 2023.
Penetapan tersebut merujuk pada pengumuman NU tentang penetapan tanggal 1 Rajab 1444 H yang jatuh pada Senin, 23 Januari 2023.
Dalam memperingati Isra Miraj biasanya NU dan Muhammadiyah memiliki perbedaan pendapat, jamaah Nahdlatul Ulama sering merayakannya, biasanya dengan mengadakan pengajian umum, zikir, selawat, doa-doa.
Sementara Muhammadiyah tidak terlalu menganjurkan ada peringatan Isra Mi’raj karena tidak ada contoh dari Nabi Muhammad yang merayakan Isra Mikraj.
Akan tetapi, Muhammadiyah tidak pula melarang jika diadakan pengajian-pengajian umum untuk memperingati hari besar islam.
Seperti mengutip dari laman Muhammadiyah, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agus Tri Sundani, memberikan penjelasan bahwa peringatan Isra Mi’raj tidak termasuk bidah karena termasuk ibadah muamalah.
“Peringatan Isra Mi'raj dalam Putusan Muhammadiyah tidak termasuk bid'ah karena termasuk ibadah muamalah, tapi tentu kalau dalam Muhammadiyah tidak ada ritual-ritual tertentu, hanya sekadar memanfaatkan hari-hari besar agama Islam itu untuk tabligh akbar, mengadakan diskusi, bedah buku dan lain sebagainya mengungkap makna daripada Isra Mi'raj,” jelas Agus.