Kapolda Metro Jaya Berhasil Tangkap Debt Collector hingga ke Maluku

18 Mar 2023 11:50 WIB

thumbnail-article

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat diwawancarai terkait penangkapan "debt collector" di Jakarta, Kamis (23/2/2023) ANTARA/Ilham Kausar/aa.

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Indra Dwi Sugiyanto

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran begitu marah melihat para preman debt collector yang membentak anak buahnya.

Irjen Fadil Imran dengan tegas memerintahkan jajaran Ditreskrimum untuk mengejar komplotan preman tersebut hingga ke Pulau Saparua, Maluku.  

Dalam laporannya, salah seorang debt collector dengan inisial LW yang terlibat perampasan mobil Clara Shinta telah ditangkap di Saparua, Provinsi Maluku.

“Salah satu debt collector yang viral diamankan di Pulau Saparua, Provinsi Maluku,” ungkap Kepala Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Uly, Kamis (23/022023).

“Kami lakukan atensi terhadap perintah Kapolda untuk menindak debt collector tersebut,” imbuhnya.

Perintah yang diberikan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadli, tampak begitu marah dari nada bicara yang ia keluarkan pada rapat evaluasi Selasa, (21/02/2023).

 “Kami subdit Resmob komitmen melaksanakan perintah Bapak Kapolda untuk melawan aksi premanisme. Kalian bisa berlari tapi kalian tidak bisa bersembunyi,” tambah Titus.

Polda Metro Jaya berhasil menangkap tujuh preman yang terdiri dari dua kelompok, yang mana tiga antaranya adalah debt collector yang sempat merampas mobil salah seorang seleb TikTok, Clara Shinta.

Dari ketujuh preman tersebut saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Tiga preman debt collector di antaranya telah memaki Aiptu Evin Susanto, selaku anggota Bhabinkamtibmas yang menjadi pihak mediator atas kasus tersebut di kediaman Clara Shinta.

Dengan cepat penangkapan debt collector tersebut dilakukan usai Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memberikan perintah supaya tidak ada bibit premanisme yang berani melawan kepolisian.

“Tidak boleh ada kelompok manapun yang bergerak di atas hukum. Negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme,” ucap Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.

Irjen Fadil Imran dengan tegas menyatakan bahwa Polda Metro Jaya akan konsisten menghadapi semua bentuk kejahatan dan kekerasan yang terjadi.

"Baik yang dilakukan perorangan, kelompok, atau ormas tindakan premanisme, persekusi, vigilante, dan sejenisnya," katanya.

Dengan penuh percaya diri, Kapolda Metro Jaya mengungkapkan akan menegakkan hukum secara menyeluruh dan adil, tanpa harus pandang bulu.

"Tidak boleh ada kelompok maupun perorangan yang melakukan kekerasan seolah di atas hukum. Akan berhadapan dengan saya nanti, orang-orang itu. Saya sudah perintahkan, kemarin langsung saya panggil seluruh Kapolres pagi-pagi. Saya beri arahan, saya minta dibuat call center kalau ada mata elang dan sejenisnya, premanisme dan sejenisnya, tolong hubungi polisi,” pungkasnya.

Demikian informasi seputar penangkapan komplotan debt collector yang sempat viral akibat ulah mereka yang membentak seorang anggota Bhabinkamtibmas.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER