20 Oktober 2023 19:10 WIB
Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Rizal Amril
Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa terdapat satu kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia pada Sabtu (14/10/2023). Temuan ini menjadi yang kedua kalinya sejak penemuan pertama pada Agustus 2022 lalu.
Kementerian Kesehatan RI mencatat dua kasus cacar monyet di Indonesia sejak pertama kali terdeteksi pada Agustus 2022. Temuan terakhir dikonfirmasi pada Sabtu (14/10/2023) di DKI Jakarta.
"Belum lama ini, kemarin kita mendapat laporan satu kasus lagi terkonfirmasi," kata Anggota Tim Kerja Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kemenkes Chita Septiawati dalam siniar "Sosialisasi Kewaspadan Monkeyfox" di Jakarta, Senin (16/10), dikutip dari Antara.
Menurut Chita Septiawati diperkirakan ada sekitar 90.618 kasus cacar monyet yang tercatat secara global dengan 157 kasus kematian.
Cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Monkeypox. Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Penyakit ini sempat meluas ke belasan negara non-endemis pada 2022 lalu ketika pandemi Covid-19 tengah melandai.
Kala itu, penyakit ini sempat dikategorikan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, cacar monyet kini tidak lagi termasuk dalam daftar PHEIC setelah temuan kasus penyakit ini berangsur melandai.
Gejala awal cacar monyet mirip dengan gejala cacar lainnya, dengan perbedaan utama berupa pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala ini biasanya muncul 7-14 hari setelah terinfeksi, namun dalam beberapa kasus, bisa muncul 5-21 hari setelah paparan. Berikut gejala cacar monyet:
Suhu tubuh di atas 38,5 derajat Celcius menandakan sistem kekebalan tubuh sedang melawan infeksi.
Cacar monyet juga dapat memicu sakit kepala, seperti penyakit lainnya.
Nyeri otot adalah gejala umum yang menyertai demam dan menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan virus.
Pembengkakan biasanya terjadi di leher dan ketiak dan merupakan tanda adanya infeksi.
Kelelahan muncul karena tubuh memerlukan banyak energi untuk melawan penyakit.
Dalam 1-3 hari setelah demam, pasien cacar monyet akan mengalami ruam, yang seringkali dimulai dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain.
Seiring berjalannya waktu, ruam bisa berubah menjadi lesi atau luka pada kulit. Beberapa lesi mungkin berisi cairan nanah.
Lesi akan sembuh setelah luka mengering, dan tanpa pengobatan, gejala cacar monyet biasanya berlangsung selama 2-4 minggu.
Melansir laman Kementerian Kesehatan, terdapat cara untuk mencegah penularan cacar monyet, yakni:
KOMENTAR
Latest Comment