Ketiga Cawapres Bahas Defisit Neraca Perdagangan, Apa Itu?

24 Dec 2023 23:12 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi neraca perdagangan. (Sumber: Freepik/pch.vector)

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Rizal Amril

Debat perdana calon wakil presiden (cawapres) baru saja berlangsung pada Jumat (22/12/2023). Salah satu pembahasan yang mengemuka yakni terkait strategi optimalisasi perdagangan internasional dan upaya memperkecil defisit neraca perdagangan. 

Pada segmen ketiga, moderator membacakan pertanyaan dari panelis dengan subtema perdagangan. 

Pertanyaan yang diajukan kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD itu berkaitan dengan 25 perjanjian perdagangan bebas yang telah diratifikasi, tetapi pemanfaatannya belum optimal untuk mendorong ekspor dan investasi. 

“Pertanyaannya, bagaimana strategi paslon untuk mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian-perjanjian tersebut guna meningkatkan ekspor dan memperkecil defisit neraca perdagangan?” demikian bunyi pertanyaan dari panelis. 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Mahfud mengajukan tiga strategi perdagangan yang akan diusung oleh paslon nomor urut 3. 

Strategi yang diajukan Mahfud terdiri dari optimalisasi diplomasi ekonomi dengan negara lain, integrasi perdagangan nasional dan global, serta pengutamaan penguatan ekonomi nasional. 

Usai pemaparan dari Mahfud, cawapres nomor urut 1 Cak Imin diberikan kesempatan untuk menanggapi. Menurut Cak Imin, para diplomat Indonesia di negara lain harus dimanfaatkan untuk menjadi pemasar yang unggul.

“Yang paling penting adalah bagaimana nyelepet diplomat menjadi pemasar yang tangguh. Karena memang cara kerja diplomat kita masih normatif,” ujar Cak Imin menggunakan istilah yang menjadi ciri khasnya dalam berkampanye. 

Sementara itu, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memberikan jawaban berupa solusi yang dianggap lebih konkrit untuk dilakukan dalam perdagangan, yakni hilirisasi. 

“Saya akan memberikan solusi paling konkrit, solusi paling konkrit adalah hilirisasi. Kita jangan mau lagi kirim barang mentah, kita harus mampu meningkatkan nilai tambah dalam negeri,” tegas Gibran. 

Apa itu neraca perdagangan?

Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), neraca perdagangan merupakan ikhtisar yang menunjukan selisih nilai transaksi ekspor dan impor di suatu negara dalam jangka waktu tertentu. 

Neraca perdagangan dapat pula diartikan sebagai daftar yang berisi tentang perbandingan nilai ekspor dan impor suatu negara dalam satu tahun. 

Neraca perdagangan dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

1. Neraca perdagangan surplus

Merupakan suatu kondisi ketika nilai transaksi ekspor jauh lebih besar dari nilai transaksi impor. 

Kondisi neraca perdagangan yang surplus sangat menguntungkan negara karena nilai pendapatannya bisa jauh lebih besar. 

2. Neraca perdagangan defisit

Berkebalikan dengan neraca perdagangan surplus, neraca perdagangan defisit merupakan kondisi ketika nilai transaksi impor jauh lebih besar dibanding nilai transaksi ekspor. 

Bagi beberapa negara khususnya negara berkmbang, kondisi ini dianggap tidak menguntungkan lantaran biaya yang dikeluarkan untuk impor jauh lebih besar dibandingkan pendapatan yang diperoleh dari ekspor. 

3. Neraca perdagangan seimbang

Merupakan kondisi di mana nilai transaksi ekspor dan impor seimbang. Artinya, negara tidak mengalami untung maupun rugi. 

Kondisi neraca perdagangan yang seimbang cenderung sulit dipertahankan oleh suatu negara.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER