5 Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura Menurut Islam beserta Dalilnya

27 Jul 2023 15:07 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi seorang muslim membaca keutamaan puasa Tasua dan Asyura di Al-Qur'an. (Sumber: Pexels/RDNE Stock Project)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Bulan Muharam identik dengan amalan puasa sunah Tasua dan Asyura, terdapat beberapa keutamaan puasa Tasua dan Asyura yang perlu diketahui umat muslim yang akan menjalankannya.

Menurut sejarahnya, sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi dalam kitabnya Riyadhus Shalihin, petunjuk pelaksanaan puasa Tasua disampaikan Rasulullah untuk membedakan puasa umat Islam dan Yahudi.

Sebelum Nabi Muhammad saw. memberikan petunjuk pelaksanaan puasa Tasua, umat Yahudi sudah terlebih dahulu memiliki kebiasaan puasa pada tanggal 10 Muharam.

Oleh karenanya, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada 9 Muharam.

Petunjuk pelaksanaan puasa Tasua dijelaskan Rasulullah saw. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra.

Menurut Ibnu Abbas ra., Rasulullah saw. bersabda:

 ولَئِن بَقيتُ إِلَى قَابِل لَأَصُومَنُ التَّاسِعَ

Artinya: "Seandainya aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal sembilan Muharam." (HR Muslim). 

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Mengutip dari laman NU Online, terdapat lima keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, berikut adalah penjelasanannya beserta dalilnya.

1. Menjadi puasa paling utama

Puasa Tasua dan Asyura merupakan salah satu puasa sunah yang paling utama setelah puasa wajib bulan Ramadan.

Bedasarkan hadis Nabi Muhammad saw., hal tersebut dikarenakan bulan Muharam merupakan bulan yang disucikan oleh Allah Swt.

Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. tersebut adalah sebagai berikut:

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata: 'Rasulullah saw. bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, Muharam, dan salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam'," (HR Muslim).

2. Puasa sunah yang sangat dimuliakan

Bulan Muharam merupakan bulan mulia dalam Islam. Melansir NU Online, banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan pertama kalender Hijriah ini.

Pada bulan Muharam, tobat Nabi Adam as. diterima oleh Allah Swt., kapal Nabi Nuh as. berlabuh pada bulan ini, Nabi Ibrahim as. selamat dari siksa Namrud pada bulan ini pula.

Pada bulan Muharam pula Allah Swt. menganugerahkan kitab Taurat kepada Nabi Musa. Diangkatnya Nabi Isa as. oleh Allah juga terjadi pada bulan Muharam.

Peristiwa-peristiwa tersebut membuat bulan Muharam beserta amalan yang dilakukan pada bulan ini memiliki kemuliaan.

Dalam hadis berikut, sahabat Abu Umama al-Bahili pernah berbincang dengan Rasulullah dan mendapatkan anjuran untuk berpuasa pada bulan mulia seperti Muharam.

عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ.

Artinya, “Diriwayatkan dari al-Bahili: "Aku mendatangi Rasulullah saw., lalu berkata: “Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama.”” 

“Rasulullah saw. bersabda: “Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah.”” 

“Al-Bahili menjawab: “Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.”” 

“Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?”” 

“Aku menjawab: “Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).”” 

“Rasulullah saw. bersabda: ““Puasalah bulan Sabar (Ramadan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia."” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya).

3. Mendapatkan pahala sebulan penuh

Keutamaan lain melaksanakan puasa sunah pada bulan Muharam adalah mendapatkan pahala yang sama dengan pahala berpuasa 30 hari penuh.

Hal tersebut didasarkan pada hadis Nabi Muhammad saw. berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا.

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa.”  (HR. ath-Thabrani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadis gharîb namun sanadnya tidak bermasalah)". (Abdul Adhim bin Abdul Qawi al-Mundziri, at-Targhîbu wat Tarhîbu minal Hadîtsisy Syarîf, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah], juz II, halaman 70).

4. Dapat menghapus dosa setahun yang telah lewat

Keutamaan lainnya adalah puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang telah lewat.

Hal tersebut dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Qatadah berikut:

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ.

Artinya : “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra.: sungguh Rasulullah saw. pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat." (HR. Muslim).

5. Menjadi pembeda dengan umat Yahudi

Puasa sunah tanggal 9, 10, dan 11 Muharam juga memiliki keutamaan untuk membedakan diri dengan umat Yahudi yang juga memiliki ajaran untuk berpuasa pada bulan Muharam.

Hal ini sebagaimana telah dijelaskan di dalam hadis yang berbunyi:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad). 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER