Khawatir dengan Perkembangan AI, Bill Gates bersama Elon Musk & Mark Zuckerberg Lakukan Pertemuan Tertutup

15 Sep 2023 19:09 WIB

thumbnail-article

Pendiri Microsoft Bill Gates menunggu di ruang bawah tanah Gedung Kantor Rayburn House di Capitol Hill di Washington., AS, 29 Maret 2023. REUTERS/Julia Nikhinson/File Foto

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Para pemimpin utama dari perusahaan teknologi global telah berkumpul di gedung parlemen Amerika Serikat pada Rabu (13/9) waktu setempat untuk membahas tantangan dan peluang yang terkait dengan kecerdasan buatan, seperti yang produksi OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT.

Bill Gates dari Microsoft, Elon Musk dari Tesla, Mark Zuckerberg dari Meta, dan Sundar Pichai dari Google adalah beberapa nama yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Pendiri Microsoft Bill Gates menyatakan keprihatinannya terhadap penggunaan kecerdasan buatan dan menekankan perlunya "wasit" untuk memastikan bahwa perkembangan dan komersialisasi teknologi kecerdasan buatan memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan.

Musk, yang juga memiliki perusahaan seperti Tesla, SpaceX, Neuralink, dan X (dulu dikenal sebagai Twitter), menganggap diskusi di Washington sebagai upaya yang penting untuk kemanusiaan dan masa depan peradaban manusia. Ia menyebut kecerdasan buatan sebagai "senjata bermata dua."

Mark Zuckerberg, CEO Meta yang mengelola media sosial terkenal seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp, menekankan pentingnya kongres AS berinteraksi dengan kecerdasan buatan untuk mendukung inovasi dan menjaga keamanan.

Ia berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan AS harus berkolaborasi dengan pemerintah untuk menetapkan standar yang seimbang dalam pengembangan kecerdasan buatan.

Senator Amerika Serikat, Chuck Schumer, menyoroti kebutuhan akan regulasi yang ketat terkait kecerdasan buatan menjelang pemilihan presiden AS pada tahun 2024, khususnya terkait masalah deep fake, yaitu konten yang dibuat oleh kecerdasan buatan dan sangat menyerupai konten asli.

Sebelumnya, Musk dan sekelompok ahli kecerdasan buatan telah meminta penundaan pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang lebih canggih dari GPT-4, yang menjadi dasar dari ChatGPT buatan OpenAI, selama 6 bulan.

Mereka khawatir teknologi AI dapat digunakan untuk membuat konten yang sulit dideteksi sebagai rekayasa, seperti teks, gambar, audio, dan video.

Pada hari Selasa, beberapa perusahaan besar, termasuk Adobe, IBM, Nvidia, dan lainnya, telah berkomitmen untuk memberikan "tanda air" pada semua konten yang dibuat oleh kecerdasan buatan di depan Presiden AS, Joe Biden.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER