Komisi VIII DPR: Menyawer Qoriah Saat Mengaji Bukan Budaya Banten

7 Jan 2023 16:01 WIB

thumbnail-article

Qoriah Nadia Hawasy membacakan ayat suci Al-Qur'an dalam sebuah acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Pandeglang, Banten/ YouTube Yanto Photo Channel

Penulis: Rahma Arifa

Editor: Akbar Wijaya

Video qariah disawer saat sedang melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Pandeglang, Banten menuai kritikan.

Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzili menyebut aksi menyawer qariah semacam itu sama sekali bukan budaya atau tradisi masyarakat Banten.

“Sebagai orang Banten, tidak ada budaya tidak menghormati orang membaca Al-Qur'an seperti itu,” kata Ace saat dihubungi Narasi, Jum'at (7/1/2023).

Ace menilai perilaku penyawer kepada qoriah dalam video yang beredar sama sekali tidak etis. Ia mengigatkan pembaca Al-Qur'an tidak sama dengan seorang biduan yang melantunkan lagu di atas panggung.

“Membaca al-Quran bukan seperti goyang dombret yang disawer dengan uang dan diselipkan seenaknya saja,” ujar Ace.

Politikus Golkar ini mengatakan apresiasi terhadap pembaca Al-Qur'an mesti dilakukan dengan cara lebih beradab. Misalnya, memberikan uang melalui amplop setelah acara pengajian selesai.

MUI: Jangan Terjadi Lagi

Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Cholil Nafis juga mengkritik penyawer ke qoriah yang sedang melantunkan ayat Al-Qur'an sebagaimana video viral di media sosial.

Menurutnya perbuatan semacam itu haram karena si penyawer menyentuh langsung perempuan yang bukan mahramnya dan tidak menunjukkan sikap hormat kepada Al-Qur'an sebagai kitab suci.

Cholil menyebut saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan MUI Banten untuk pembinaan dan klarifikasi apa yang terjadi. 

Ia ingin memastikan apakah hal tersebut memang tradisi setempat atau ada kekurangan pembinaan diantara masyarakat muslim disana.

“Tidak boleh terjadi kembali. Perlu dicari orang itu (penyawer) unutk diberikan bimbingan dan dakwah” kata Cholil dalam keterangannya (5/1/2023).

Cholil heran kenapa tindakan penyawer didiamkan hadirin yang ada dalam acara tersebut. 

Cholil menghimbau masyarakat untuk tidak mendiamkan jika melihat hal serupa terjadi. Karena menjadi bahaya jika hal tersebut dianggap lumrah.

“Sesama laki-laki pun [menyawer] aneh. Apalagi ini pada perempuan, bukan mahromnya,” katanya. 

Cholil menghimbau panitia penyelenggara untuk berhati-hati dan mengingat kembali tujuan penghormatan pada Al-Quran dan ajaran Nabi yang ditujukan acara tersebut.

“Mungkin suaranya enak lalu ingin memberi uang. Mungkin inikan tradisi jahiliyah,” ujarnya.




Kesal Al-Qur'an Tidak Dihormati

Nadia Hawasy, qoriah yang disawer saat membaca ayat Al-Qur'an di Pandeglang, Banten mengaku tidak tahu menahu bahwa ia akan disawer.

“Pada saat saya disawer itu posisinya saya masih ngaji belum selesai. Tidak mungkin saya mau langsung tegur atau saya langsung berhenti turun dari panggung karena itu termasuk adab dalam membaca Al-Quran” sebutnya dalam akun @nadia_hawasyi6050.

Nadia mengaku merasa marah dan kesal saat disawer. Tak lama setelah menyelesaikan bacaannya, Nadia lantas turun dari panggung dan menegur panitia. Nadia pun menyalahkan pihak panitia karena tidak menghormati pembaca Al-Qur'an.

“Jadi sebetulnya panitia yang salah, enggak menghormati kita sebagai pemabaca Al-Quran” tutupnya.

Usai menuai bermacam kritikan panitia dan penyawer dalam peristiwa tersebut telah menyampaikan permohonan maaf.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER