Kronologi Penembakan Gas Air Mata Saat Kericuhan Suporter di Stadion Gelora Joko Samudro

21 November 2023 14:11 WIB

Narasi TV

Tangkapan layar sejumlah aparat berjaga di luar stadion usai pertandingan Gresik United melawan Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Minggu (19/11/2023) sore. Sumber: Antara.

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Margareth Ratih. F

Keributan merusak suasana di sekitar Gelora Joko Samudro Stadion setelah pertandingan antara Gresik United dan Deltras FC dalam Liga 2, pada Minggu (19/11/2023).

Bagaimana kronologi kerusuhan antara suporter Gresik United dan polisi yang menjadi viral di media sosial?

Kejadian tegang ini terjadi ketika sejumlah suporter Gresik United berusaha menyelenggarakan demonstrasi di pintu VIP stadion, memicu bentrokan dengan pihak keamanan yang mengakibatkan ketegangan meningkat.

Dampak dari kerusuhan tersebut setidaknya telah menyebabkan minimal 10 anggota polisi dan tujuh suporter mengalami luka ringan.

Kronologi kerusuhan suporter Gresik United dan polisi

Berbagai sumber merangkum bahwa kerusuhan bermula saat suporter tuan rumah berusaha mendemonstrasikan kekecewaan mereka atas kekalahan tim di depan pintu VIP.

Upaya demonstrasi digagalkan oleh petugas keamanan, dan situasi semakin memanas ketika sebagian suporter melemparkan batu.

Petugas yang terprovokasi memberikan respons tegas, menyebabkan ratusan suporter berlarian dalam kepanikan. Untuk mengendalikan kerumunan, polisi terpaksa menggunakan tembakan gas air mata.

"Saat ini, tembakan gas air mata digunakan di luar stadion untuk menghentikan serangan suporter," kata seorang saksi yang tidak ingin diidentifikasi saat berada di lokasi.

Tembakan gas air mata oleh polisi

Insiden tembakan gas air mata oleh polisi terjadi selama pertandingan antara Gresik United dan Deltras Sidoarjo. Video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan polisi dengan sengaja menembakkan gas air mata ke area penonton di stadion. Meskipun dikecam oleh beberapa penonton, polisi terus melanjutkan tindakan tersebut.

Dalam tanggapan terhadap video yang viral, aparat kepolisian mengakui penggunaan tembakan gas air mata karena suporter semakin beringas.

"Keputusan ini diambil karena eskalasi kerusuhan, dengan tingkat kekerasan suporter yang meningkat," ungkap Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol. Dirmanto, pada Senin (20/11/2023).

Meskipun ada larangan menggunakan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola sesuai Peraturan Kapolri Nomor 10/2022, Dirmanto menjelaskan bahwa larangan tersebut berlaku hanya di dalam stadion.

"Larangan ini berlaku untuk penggunaan di dalam stadion," tambahnya.

Apakah FIFA melarang penggunaan gas air mata?

Menurut Pasal 19 Regulasi Keamanan dan Keamanan Stadion FIFA, penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk menjaga keamanan massa di dalam stadion. Pasal 19 poin b menyatakan, "No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used."

Penting untuk dicatat bahwa gas air mata memiliki risiko kesehatan dan psikologis. FIFA secara tegas melarang penggunaannya di dalam stadion untuk melindungi penonton dan pemain.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR