10 Mei 2023 15:05 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Margareth Ratih. F
Apakah kamu pernah mendengar istilah brain fog? Brain fog merupakan istilah dalam dunia kesehatan yang merujuk pada berkurangnya kemampuan seseorang untuk berpikir dan mengingat.
Seseorang yang mengalami brain fog biasanya mengalami gejala seperti sering lupa atau sulit berkonsentrasi.
Penyebab brain fog cukup beragam, mulai dari stres, kelelahan, kurang tidur, hingga demensia. Terbaru, gejala brain fog juga kerap dijumpai pada penyintas COVID-19.
Meski tidak berbahaya, brain fog dapat menghambat penderitanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Apa itu brain fog?
Meski berkaitan dengan dunia medis, brain fog sebenarnya bukanlah suatu penyakit. Brain fog lebih tepat disebut sebagai gejala dari kondisi medis tertentu yang memengaruhi fungsi kognitif seseorang.
Mengutip Healthline, brain fog merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh stres, perubahan siklus tidur, pengobatan, maupun penyebab lainnya. Kondisi itu dapat menimbulkan disfungsi-disfungsi kognitif yang ditandai dengan kebingungan, kesulitan mengingat, serta kesulitan fokus.
Beberapa bentuk perubahan fungsi kognitif yang umumnya terjadi yaitu:
Penyebab brain fog
Brain fog dapat disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari stres hingga penyakit. Penting bagi penderita untuk mengetahui penyebab terjadinya brain fog sebelum mencari cara untuk menyembuhkannya.
Berikut ini beberapa penyebab terjadinya brain fog:
Stres yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, melemahkan sistem imun, dan memicu depresi. Selain itu, stres juga bisa menimbulkan kelelahan mental.
Saat otak terasa lelah, kemampuan fokus dan berpikir seseorang pun akan menurun.
Kualitas tidur turut berpengaruh terhadap fungsi otak. Semakin buruk kualitas tidur seseorang, semakin sulit baginya untuk berpikir secara rasional.
Usahakan untuk tidur sebanyak 8 hingga 9 jam setiap harinya.
Perubahan hormon juga dapat memicu terjadinya brain fog terutama pada perempuan.
Hormon progesteron dan estrogen yang meningkat selama masa kehamilan dapat menurunkan daya ingat dan kemampuan kognitif.
Hal serupa terjadi pada perempuan di masa menopause. Penurunan level estrogen dapat menyebabkan terjadinya kelupaan, penurunan konsentrasi, dan pikiran yang kurang jernih.
Faktor selanjutnya yang dapat menyebabkan terjadinya brain fog adalah pola makan yang tidak ideal.
Tubuh manusia membutuhkan vitamin B12 untuk membantu menguatkan fungsi otak. Defisiensi vitamin B12 dapat berakibat pada timbulnya brain fog.
Selain itu, seseorang yang memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu dapat mengalami brain fog setelah mengonsumsi makanan yang mengandung aspartam, kacang, serta olahan susu.
Brain fog dapat terjadi ketika seseorang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Hal ini biasanya merupakan bentuk dari efek samping penggunaan obat.
Jika konsumsi obat dirasa merupakan penyebab terjadinya brain fog, penderita dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengurangi efek samping tersebut.
Kondisi medis yang berkaitan dengan peradangan, kelelahan, atau perubahan level glukosa dalam tubuh dapat pula menyebabkan terjadinya kelelahan mental yang memicu brain fog.
Beberapa kondisi medis yang mungkin menjadi penyebab terjadinya brain fog yaitu anemia, depresi, diabetes, migrain, alzheimer, dehidrasi, penyakit autoimun, hingga COVID-19.
Cara mengatasi brain fog
Untuk dapat mengatasi brain fog, penderita perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab dari brain fog yang dialaminya. Sebab, cara mengatasi brain fog akan berbeda-beda tergantung pada penyebab terjadinya.
Contohnya, gejala brain fog yang disebabkan oleh anemia dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen tambah darah yang berfungsi meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh.
Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi gejala umum brain fog, di antaranya:
Brain fog dapat menjadi hal yang cukup mengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dengan mengetahui penyebab terjadinya brain fog, kamu dapat mengurangi gejala-gejalanya.
Jika brain fog terus-menerus terjadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar segera ditemukan penanganan yang sesuai.
KOMENTAR
Latest Comment