31 Agustus 2023 16:08 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Markas love scamming di Kompleks Cammo Industrial Park Simpang Kara, Kota Batam, Kepulauan Riau berhasil digerebek Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Melansir Antara, terdapat 88 tersangka yang berhasil diamankan dan mereka adalah warga negara asing (WNA) asal negara China.
"Mereka baru dua bulan menjalankan aksinya di lokasi di Batam, tapi apakah sebelum dua bulan itu ada aksi di tempat-tempat lainnya, masih kami dalami," ujar Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri Kombes Nasriadi di Batam Kepulauan Riau.
Penggerebekan tersebut dilakukan oleh Divhubinter Polri yang bekerja sama dengan Kementerian Keamanan Publik China.
Hasil investigasi dua organisasi penegak hukum dari dua negara tersebut menemukan bahwa sindikat love scammer di Batam tersebut telah membuat kerugian mencapai miliaran rupiah.
"Hasil koordinasi kerugian para WNA China yang jadi korban Love scamming itu mencapai Rp 20 miliar lebih atau 10 ribu Yuan. Mereka baru beroperasi selama dua bulan," ungkap Kombes Nasriadi.
Dalam keterangannya, Nasriadi menjelaskan alasan Batam dijadikan markas love scamming lantaran kepulauan Riau tersebut merupakan daerah perbatasan dan mudah dimasuki, baik itu dari Singapura ataupun Jakarta.
"Tempat-tempat yang mereka pilih adalah tempat yang berbatasan dengan negara lain. Contoh kemarin, ada juga kasus yang sama ditemukan di daerah Kalimantan Barat," katanya.
Menurut Nasriadi, para pelaku love scamming juga telah menyiapkan skema pelarian diri apabila digerebek.
"Apabila ada penggerebekan, mereka pikir mudah kaburnya, baik melalui transportasi udara menggunakan penerbangan internasional maupun melalui pelabuhan internasional di Batam," ujar Nasriadi menjelaskan.
Love scamming adalah penipuan dengan modus asmara. Para pelaku akan memanipulasi korban dengan berpura-pura sebagai orang yang mencoba menjalin hubungan asmara dengan korban.
Biasanya para pelaku akan beroperasi di berbagai platform online seperti media sosial, aplikasi pesan, atau aplikasi kencan.
Targetnya adalah mereka yang rentan secara emosional dan tengah mencari pasangan atau sahabat.
Orang dengan literasi digital yang kurang memadai juga rentan tertipu modus love scamming.
Biasanya penipu love scamming akan mengirimkan korban dengan rayuan cinta bahkan tak jarang mengajak ke hubungan serius.
Setelah korban termakan rayuan, penipu akan meminta korban untuk mengirimkan sejumlah uang dan akan menghilang jika mereka telah berhasil mendapatkan uang dari korban.
KOMENTAR
Latest Comment