Membaca Arah Politik Joko Widodo pada Pilpres 2024

19 Oktober 2023 15:10 WIB

Narasi TV

Presiden Joko Widodo. Sumber: Antara.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Arah politik Joko Widodo (Jokowi) tahun 2024 sedang dipertanyakan. Manuver politiknya belakangan memunculkan banyak spekulasi, tak terkecuali bagi PDIP sebagai partai yang menaunginya.

Usai menetapkan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo, Puan Maharani sempat mempertanyakan soal dukungan Jokowi. Ia tak mengetahui kemana Jokowi akan melabuhkan dukungan.

“Tolong ditanyakan (dukungan Jokowi kepada siapa), saya juga mau tanya jawabannya,”ujar Puan Maharani saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Rabu (18/10/2023).

Senada dengan Puan, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyebut partainya bertanya-tanya akan sikap politik Jokowi. Ia yakin masyarakat Indonesia pun merasakan hal yang sama.

“Bukan hanya PDIP tapi juga rakyat Indonesia keseluruhan mengenai bagaimana sebenarnya sikap arah dan keputusan Pak Jokowi terhadap pilpres ini,” ujar Basarah pada Minggu (15/10/2023), dikutip dari CNNIndonesia.

Meski begitu, PDIP sendiri yakin Jokowi akan mendukung Ganjar Pranowo. Pasalnya, PDIP menjadi partai yang mengusung Jokowi mulai dari menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Presiden Republik Indonesia dua periode. Apalagi Jokowi juga tercatat sebagai kader PDIP.

Dukungan yang diperhitungkan

Dukungan politik Jokowi dianggap menjadi sesuatu yang patut diperhitungkan dalam pemenangan Pilpres 2024 mendatang. Secara politik, Jokowi tak bisa kembali maju menjadi presiden karena sudah menjalankan tugasnya selama dua periode.

Di satu sisi, tak ada yang bisa menebak arah politik Jokowi. Calon presiden (capres) Anies Baswedan menekankan perubahan dan diskontinuitas dengan apa yang dilakukan Presiden Jokowi.

Capres Prabowo Subianto menyatakan sikap akan meneruskan program yang sudah dirintis oleh Presiden Jokowi. Sama halnya dengan capres Ganjar Pranowo yang dinilai memiliki pendekatan dan visi yang sama dengan Presiden Jokowi, terlebih mereka berasal dari partai yang sama.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menyebut intensi memperebutkan dukungan Jokowi lebih mungkin dilakukan Ganjar dan Prabowo.

Kedua capres tersebut terhubung langsung dengan Presiden Jokowi sebagai bagian dari pemerintah atau dari parpol yang sama. Keduanya juga saling menunjukkan kepada publik bahwa mereka mendapat dukungan dari Presiden Jokowi untuk maju Pilpres 2024.

“Baik Ganjar maupun Prabowo saling mengklaim atau ingin menunjukkan kepada publik bahwa mereka mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi,” ujar Arya dikutip dari Kompas (24/5/2023).

Hubungan tak baik

Tak bisa dipungkiri bahwa hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang tidak baik-baik saja. Dukungan internal relawan pendukung Jokowi, Projo, juga terpecah menjadi dua kubu.

Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai Jokowi ingin berperan sebagai “king maker” dan penentu pertarungan. Namun, Jokowi dinilai tak memiliki pengaruh kuat di partainya sendiri.

Hubungan tak baik juga terjadi dalam relawan Projo. Ada yang menyatakan mendukung Ganjar Pranowo dan masuk menjadi relawannya. Ada pula yang mendeklarasikan diri mendukung Prabowo Subianto. Mereka yang bertolak ini sempat disebut sebagai “pengkhianat”.

Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar relawan Projo di Senayan pada Sabtu (14/10/2023), Jokowi berpesan untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan. Pasca rakernas, relawan tersebut mengunjungi kediaman Prabowo dan mendeklarasikan dukungannya.

Ditambah lagi dengan kabar dilantiknya putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Langkah politiknya berbeda dengan ayah dan kakaknya, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi kader PDIP.

Segala manuver dan realita yang terjadi ini tak heran membuat masyarakat dan para politisi bingung ke mana arah politik Jokowi 2024 mendatang. Banyak orang berspekulasi, tapi tak ada yang bisa menebak strategi politik Jokowi.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR