Mengenal Dokter Sulianti Saroso yang Jadi Google Doodle Hari Ini: Pencetus Gerakan Keluarga Berencana

10 Mei 2023 16:05 WIB

Narasi TV

Dokter Sulianti Saroso yang jadi Google Doodle hari ini. (Sumber: Google.com)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Sudahkah kamu cek mesin pencarian Google hari ini? Kamu akan melihat doodle seorang dokter perempuan yang sedang memeriksa anaknya. Doodle ini adalah sosok Julie Sulianti Saroso atau dikenal dengan Prof. dr. Sulianti Saroso.

Google Doodle hari ini spesial memperingati Hari Ulang Tahun ke-106 dokter Julie Sulianti Saroso. Ia adalah dokter perempuan yang gencar menyuarakan tentang pembatasan jumlah kelahiran.

Pada tahun 1952, konsep pembatasan jumlah kelahiran adalah hal yang tabu di masyarakat. Pasalnya, konsep ini bertentangan dengan keyakinan bahwa “banyak anak, banyak rezeki”. 

Konsep tersebut mulai berkembang menjadi program pada masa Orde Baru yang kita kenal hingga hari ini yaitu Keluarga Berencana.

Program ini dibuat bertujuan untuk menyeimbangkan kebutuhan dan jumlah penduduk. Sejak adanya program Keluarga Berencana (KB), angka kelahiran di Indonesia bisa turun.

Prestasi Dokter Sulianti Saroso

Dokter Sulianti Saroso lahir pada 10 Mei 1917 di Karangasem, Bali. Ia menjadi seorang dokter karena terinspirasi dari ayahnya.

Pada tahun 1942, Sulianti Saroso lulus dengan gelar kedokteran dari Sekolah Geneeskundige Hoge.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Eropa dan Amerika Serikat. Dari situ, ia memperoleh gelar kesehatan masyarakat.

Ia juga menerima beasiswa dari World Health Organization (WHO) untuk mempelajari sistem kesehatan ibu dan anak di seluruh Eropa.

Tahun 1952, Sulianti Saroso kembali ke Indonesia. Ia giat menyuarakan pentingnya membatasi jumlah kelahiran di Indonesia. 

Ia pun bergabung menjadi Kepala Jawatan Kesehatan Ibu dan Anak di Yogyakarta. Jawatan tersebut berada di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kala itu.

Nama Sulianti Saroso juga dikenal di organisasi kedokteran dunia. Ia menjadi presiden perempuan kedua di World Health Assembly

Ia juga bertugas di Komite Pakar Kesehatan Ibu dan Anak WHO, Komisi Pengembangan Masyarakat PBB di Afrika, dan Komisi Nasional Perempuan Indonesia.

Inisiator Program KB

Dalam buku karangan Terence H. Hull berjudul People, Population, and Policy in Indonesia (2004), Dokter Sulianti memiliki pandangan yang maju dan kepedulian tinggi akan kesehatan ibu dan anak. Ia tidak pernah menyerah sekalipun gagasannya ditentang.

Pada suatu kali, dokter Sulianti mengatakan bahwa kemiskinan, malnutrisi, buruknya kesehatan ibu dan anak, serta kelahiran tidak terkontrol adalah fakta. 

Menurutnya, fakta tersebut  seharusnya tidak hanya didiskusikan saja, melainkan ada aksi nyata untuk memperbaikinya. 

Sontak pernyataannya menimbulkan kehebohan saat seminar bersama dokter dan organisasi keagamaan.

Ketika bergabung bersama Kemenkes, ia mulai menyampaikan gagasannya tentang pendidikan seksual, alat kontrasepsi, serta pengendalian kehamilan dan kelahiran. 

Rupanya gagasan Sulianti ditentang. Ia mendapat teguran dari Kemenkes.

Meskipun demikian, Sulianti tetap tidak menyerah. Ia pun memperjuangkan program KB melalui jalur swasta. 

Sulianti mendirikan Yayasan Kesejahteraan Keluarga (YKK) bersama para aktivis perempuan untuk menginisiasi klinik swasta guna melayani program KB.

Sulianti mendirikan pos layanan dengan sistem pelayanan ibu dan anak di Lemah Abang Bekasi. Tujuannya tidak hanya sekadar medis saja. Lebih dari itu, Sulianti ingin kehidupan ibu dan anak yang sehat dan bahagia.

Lambat laun, gagasan mengenai KB pun diadopsi menjadi kebijakan pemerintah. 

Pencapaian tersebut merupakan proses yang panjang dan tidak mudah bagi Sulianti. Bahkan semasa hidupnya Sulianti tidak sempat terlibat dalam BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).

Berdedikasi pada masyarakat rentan

Tidak hanya aktif di organisasi kedokteran dunia, Sulianti Saroso juga mendedikasikan diri sebagai dokter yang membantu masyarakat rentan. 

Ia membantu mereka yang kesulitan mengakses layanan kesehatan berkualitas.

Sulianti Saroso juga menjadi simbol semangat pemerataan layanan kesehatan dan mengubah arah kedokteran di Indonesia.

Oleh karena semua jasanya, nama Sulianti Saroso diabadikan menjadi nama rumah sakit di Jakarta, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR