Mengapa Anak Cemburu ketika Melihat Orang Tuanya Bermesraan?

15 Apr 2025 22:51 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi menunjukkan kasih sayang kepada anak. (Foto: Freepik) .

Penulis: Rizal Amril

Editor: Rizal Amril

Seringkali, ketika anak masih berusia balita, mereka akan menunjukkan sikap cemburu ketika melihat orang tuanya bermesraan.

Kecemburuan yang dialami anak ketika melihat orang tua bermesraan merupakan respons emosional yang normal.

Menukil CNNIndonesia, psikolog anak Mira Amir menjelaskan bahwa ketika anak melihat orang tua mereka berinteraksi penuh kasih, mereka sering merasa cemas akan kehilangan perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

Kecemburuan ini wajar terjadi karena anak-anak masih dalam proses menjalin hubungan serta memahami dinamika keluarga mereka.

Anak sebagai center of attention

Anak-anak, terutama pada usia balita, cenderung memiliki sifat egosentris yang membuat mereka berpikir dunia berputar di sekitar mereka.

Mereka belum sepenuhnya memahami konsep berbagi, termasuk dalam konteks kasih sayang di antara orang tua dan diri mereka sendiri.

Oleh karena itu, mereka merasa bahwa kasih sayang orang tua harus diprioritaskan untuk mereka saja.

Pada fase ini, anak juga mulai belajar membentuk ikatan emosional dan menjalin pengertian terhadap hubungan yang lebih kompleks.

Dalam banyak kasus, anak-anak beranggapan bahwa mereka adalah pusat perhatian dalam hidup orang tua mereka.

Ketika melihat orang tua bercumbu atau berpelukan, anak merasa terpinggirkan, seolah-olah kasih sayang yang mereka terima terancam.

Oleh karena itu, reaksi cemburu sering kali memunculkan perilaku melawan, seperti mengamuk atau bahkan mengeluarkan pernyataan seperti "Ibu atau Ayah hanya milik saya".

Cara menangani kecemburuan anak

Jika orang tua mendapati anak cemburu ketika melihat orang tuanya bermesraan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menanganinya, berikut di antaranya:

1. Mengenalkan konsep kasih sayang

Orang tua perlu mengkomunikasikan konsep kasih sayang kepada anak mereka dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.

Menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak akan membantu mereka memahami bahwa kasih sayang orang tua tidak hanya diprioritaskan untuk mereka saja, tetapi juga dapat dibagi dengan orang tua lainnya.

2. Memperkenalkan konsep berbagi

Meskipun sifat egosentris anak adalah sesuatu yang normal, orang tua perlu mulai mengajarkan mereka tentang berbagi, termasuk dalam konteks kasih sayang.

Dua orang tua dapat melibatkan anak dalam momen mesra mereka, sehingga anak merasa bagian dari interaksi tersebut dan belajar bahwa kasih sayang bisa dibagi dengan cara yang positif.

3. Menyertakan anak dalam momen mesra

Mengajak anak untuk berpartisipasi dalam momen mesra, seperti berpelukan bersama, adalah salah satu cara untuk mengurangi rasa cemburu.

Dengan melibatkan anak, mereka akan merasa diperhatikan dan tidak terpinggirkan.

Hal ini juga bisa membantu anak belajar tentang kasih sayang dalam konteks keluarga yang lebih luas.

Hindari bermesraan secara berlebihan di depan anak

Bermesraan di depan anak memang bisa menjadi hal yang berisiko. Dalam jangka pendek, anak mungkin merasa tidak nyaman, malu, atau bahkan bingung dengan apa yang mereka lihat.

Mereka mungkin tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang jenis hubungan ini, sehingga bisa mengakibatkan reaksi emosional yang kuat.

Ketika orang tua mengekspresikan kasih sayang di depan anak, kadang-kadang dapat menimbulkan kebingungan pada anak mengenai batasan dalam hubungan.

Hal ini membuat anak merasa tidak nyaman, karena mereka tidak sepenuhnya memahami nuansa hubungan seksual atau intim.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan konteks dan cara ekspresi kasih sayang mereka di depan anak.

Anak-anak juga cenderung meniru perilaku yang mereka lihat. Jika mereka menyaksikan orang tua mereka bermesraan secara berlebihan atau tidak pantas, anak mungkin merasa ini adalah perilaku yang bisa mereka tiru.

Hal ini dapat mengarah pada kesalahpahaman mengenai hubungan dan interaksi sosial, menghasilkan komunikasi yang tidak tepat dalam hubungan mereka dengan teman, saudara, atau orang dewasa lainnya.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER