Valuasi adalah proses untuk menentukan nilai atau bagaimana kita menentukan nilai dari sebuah objek. Kata valuasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu "value" yang artinya nilai.
Rita Parmawati dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Menuju Ekonomi Hijau (2019) menjelaskan valuasi sebagai cara untuk menentukan nilai dari sebuah sistem.
Makna nilai dalam konteks ini adalah bagaimana seseorang memaknai objek dan waktu tertentu. Meskipun memiliki makna yang luas, kata valuasi sendiri sangat lekat dengan dunia bisnis.
Valuasi dalam bisnis artinya adalah penilaian sebuah perusahaan dari performa nilai ekonomi, proyeksi keuntungan dan keuangan, jumlah aset, hingga kualitas manajemen.
Nilai tersebut menjelaskan kapasitas sebuah perusahaan dalam memenuhi harapan pelanggan dan juga investor.
Valuasi sangat penting dilakukan oleh perusahaan mulai dari skala kecil hingga korporat. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan perlu mengetahui bagaimana proses dan perkembangan bisnis yang tengah dijalani.
Dengan mengetahui valuasi bisnisnya, perusahaan dapat melakukan evaluasi internal berdasarkan valuasi perusahaan.
Selain itu, valuasi juga penting bagi strategi pengembangan bisnis untuk masa depan sebuah perusahaan. Perusahaan dapat menimbang langkah yang perlu dilakukan berdasarkan valuasi bisnis tersebut.
Langkah-langkah seperti merger atau menerapkan strategi franchise harus terlebih dahulu melakukan valuasi untuk mengetahui nilai hak cipta jenama dan produknya.
Valuasi tak jarang menjadi hal pertama untuk bahan pertimbangan bagi investor memberikan suntikan dana kepada sebuah perusahaan.
Sebaliknya, perusahaan juga bisa menentukan berapa besaran saham yang diberikan kepada investor dengan mengetahui nilai valuasi perusahaan.
Faktor yang menentukan valuasi
Perhitungan valuasi bisa dibilang cukup rumit karena terdapat banyak metode dan pendekatan yang dapat dilakukan.
Ada pula faktor-faktor yang dapat menentukan besaran valuasi perusahaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi valuasi adalah:
1. Stabilitas penjualan
Penjualan yang stabil menandakan bahwa perusahaan atau usaha memiliki konsumennya sendiri.
Stabilitas penjualan juga menunjukkan bahwa produk perusahaan tersebut memiliki peluang dan masa depan yang baik.
2. Urgency
Urgency atau seberapa pentingnya pendanaan tersebut diperlukan berpengaruh terhadap valuasi. Perusahaan yang tidak urgent cenderung membutuhkan pendanaan yang nilai valuasinya lebih tinggi.
Hal ini menandakan bahwa kondisi perusahaan sangat baik karena tidak membutuhkan dana tambahan untuk beroperasi.
3. Model bisnis
Perusahaan yang memiliki model bisnis biasanya memiliki valuasi lebih tinggi. Hal ini dikarenakan model bisnis memiliki kemampuan untuk mengubah tren pasar sehingga memiliki keunggulan tersendiri.
4. Kualitas manajemen
Tentunya kualitas manajemen menjadi poin penting yang mempengaruhi valuasi. Sosok pimpinan, struktur perusahaan, serta kualitas pimpinan menjadi penilaian tersendiri.
5. Branding
Dalam konteks ini, branding adalah bagaimana persepsi masyarakat terhadap perusahaan. Perusahaan yang memiliki valuasi tinggi biasanya memiliki branding yang baik.
6. Perusahaan pesaing
Keberadaan pesaing menjadi salah satu faktor penentu nilai valuasi. Hal ini terkait dengan penguasaan pasar sebuah perusahaan. Keberadaan pesaing juga menjadi pembanding bagi sebuah perusahaan.
7. Kepemilikan aset
Nilai valuasi juga ditimbang dari kepemilikan aset sebuah perusahaan. Aset tersebut termasuk alat, operasional, kantor, bangunan, dan lain sebagainya.
Aset tersebut tidak hanya dihitung jumlahnya, namun bagaimana kualitas serta potensi pengembangan aset-aset tersebut.