Mia Khalifa Jadi Sorotan Usai Menjadi Dosen Tamu di University of Oxford

6 Juni 2023 17:06 WIB

Narasi TV

Mia Khalifa saat hadir di Universitas Oxford. Sumber: akun Twitter @miakhalifa.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Mia Khalifa diundang menjadi dosen tamu di University of Oxford, Inggris pada Rabu, 3 Mei 2023. Hal ini menuai reaksi dari berbagai warganet. Menurut mereka, Mia Khalifa tidak layak berada di sana.

Mia Khalifa diundang untuk mengisi acara Oxford Union sebagai figur publik dan influencer. Di sana, ia membahas pentingnya menetapkan batasan, kepercayaan diri, dan pengalaman pribadinya.

“Kemarin berbicara dengan serikat mahasiswa Oxford adalah salah satu pengalaman hidup, dimana saya sepenuhnya menyadari betapa beruntungnya saya menjalaninya sepanjang waktu,”tulis Mia Khalifa dalam unggahannya di Instagram.

Mia mengaku bahwa sindrom imposter benar-benar nyata adanya. Walau begitu, ia tetap merasa bersyukur karena telah diundang berbicara di depan para mahasiswa Oxford.

Penampilannya menjadi sorotan

Dalam konten yang diunggahnya, tampak Mia Khalifa memakai blazer dan rok mini berwarna beige, serta kemeja putih, dasi, dan sabuk.

“Terima kasih kepada @dilarafindikoglu karena telah mendandani diriku dengan penampilan  universitas impian yang membuatku merasa seperti orang dari Gryffindor di Oxford,” tulis Mia dalam caption-nya.

Alih-alih mendapat pujian, penampilan Mia justru banyak menuai kritik dari warganet. Pasalnya, pakaian yang ia kenakan dinilai terlalu terbuka, apalagi di lingkungan akademik.

“Mungkin jika dia berpakaian lebih sopan, gangguannya akan berkurang,” tulis salah satu warganet dalam kolom komentar.

Meski begitu, ada juga warganet yang memuji penampilannya. Menurut mereka, penampilan Mia Khalifa dianggap sangat modis.

Bicara eksploitasi industri pornografi

Mia Khalifa diundang berbicara di Oxford terkait industri pornografi. Ia menceritakan seberapa eksploitatifnya industri pornografi. Dari situ, Mia dapat mengedukasi para perempuan tentang bahaya praktik eksploitasi di dunia tersebut.

Seperti diketahui, Mia Khalifa adalah mantan bintang film dewasa yang kemudian keluar dan memberanikan diri untuk speak up tentang buruknya industri pornografi.

Sebelum Mia Khalifa keluar dari industri tersebut awal tahun 2015, ia sempat menerima $12.000 untuk 12 gambar selama tiga bulan. Setelah itu, ia tidak pernah menerima sepeser pun. Pihak industri juga tidak mengatakan seberapa banyak uang yang dihasilkan dari video Mia Khalifa.

Mengutip dari Washington Post, Mia mengatakan bahwa perempuan yang memasuki bisnis industri pornografi rentan dimanfaatkan. Bahkan uang pengunduran diri pun tidak akan mengubah keadaan.

“Satu-satunya hal yang saya inginkan adalah orang-orang berhenti melihat saya telanjang,” ujar Mia dalam Washington Post (16/08/2019).

Mengalami impostor syndrome

Impostor syndrome itu NYATA, meskipun saya hadir untuk membicarakan tentang batasan, kepercayaan diri, dan pengalaman hidup saya, yang bisa Anda hakimi sesuka hati,” tulis Mia dalam caption-nya.

Impostor syndrome adalah rasa tidak puas terhadap pencapaian atau prestasi yang diraih, selalu merasa kurang. Orang yang mengalami impostor syndrome akan merasa ragu, gelisah, dan gugup. Sindrom ini dapat memicu motivasi sekaligus rasa cemas. Akhirnya yang timbul adalah perasaan cemas hingga depresi.

Dalam video yang diunggahnya, Mia tampak disambut baik oleh orang-orang yang hadir di Oxford Union. Inilah yang membuatnya memupus impostor syndrome.

“Saya berada di Oxford untuk apa yang telah saya lakukan dengan hidup saya sejak saat itu,” pungkasnya.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR