Mikhail Gorbachev Sosok Penting Berakhirnya Perang Dingin Meninggal Dunia

31 Aug 2022 07:08 WIB

thumbnail-article

Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagen bertemu di Jenewa, Swiss 19 November 1985/ Reuters

Penulis:

Editor: Akbar Wijaya

Mikhail Gorbachev, sosok penting di balik berakhirnya Perang Dingin—tanpa pertumpahan darah namun juga berandil besar bagi runtuhnya Uni Soviet—meninggal dalam usia 91 tahun di rumah sakit Moskow.

"Mikhail Gorbachev meninggal malam ini setelah penyakit yang serius dan berkepanjangan," kata Rumah Sakit Klinis Pusat Rusia dikutip Reuters, Rabu (31/8/2022).

Gaya Kepemimpinan

Berbeda dengan para pendahulunya kala memimpin Uni Soviet, Gorbachev dikenal memiliki pemikiran dan gaya kepemimpinan yang lebih terbuka.

Saat sedang bertugas Gorbachev akan dengan senang hati bergaul dan berbincang sebentar dengan rakyat di jalan. Ia melarang fotonya dipajang pada peringatan hari libur di Lapangan Merah Kremlin dan mendorong diskusi terbuka dalam rapat-rapat Politbiro.

Bagi AS dan negara-negara barat lainnya, Gorbachev dianggap sebagai pemimpin yang lebih moderat alih-alih ancaman.

Ia menarik pasukan Soviet dari perang di Afghanistan dan mulai melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan untuk membahas pembatasan senjata nuklir dan menghentikan Perang Dingin.

“Gorbachev membawa Uni Soviet lebih dekat ke Barat daripada titik mana pun sejak Perang Dunia Kedua,” tulis Reuters.

Ketika protes prodemokrasi melanda negara-negara blok Soviet di Eropa Timur yang berhaluan komunis pada tahun 1989, ia menahan diri menggunakan kekuatan militer seperti para pemimpin Kremlin sebelumnya yang telah mengirim tank untuk menghancurkan pemberontakan di Hongaria pada tahun 1956 dan Cekoslowakia pada tahun 1968.

Glasnost dan Preistorika

Warisan pemikiran dan kebijakan penting Gorbachev dikenal dengan istilah glasnost ('keterbukaan') yang berarti peningkatan kebebasan berbicara dan kebebasan pers. Ia juga mencanangkan kebijakan perestroika ('restrukturisasi') yang bertujuan mendesentralisasikan pembuatan keputusan ekonomi untuk meningkatkan efisiensi. 

Namun di sisi lain reformasi Gorbachev agar Uni Soviet lebih terbuka malah melemahkan dan membawanya ke titik keruntuhan. Momen ini disebut Presiden Vladimir Putin disebut sebagai "bencana geopolitik terbesar" abad kedua puluh.

"Era Gorbachev adalah era perestroika, era harapan, era masuknya kita ke dunia bebas rudal ... tapi ada satu kesalahan perhitungan: kita tidak mengenal negara kita dengan baik," kata Vladimir Shevchenko,  mantan kepala kantor protokol Gorbachev ketika dia menjadi pemimpin Soviet.

"Persatuan kami berantakan, itu adalah tragedi dan tragedinya," katanya.

Dimakamkan di Samping Istri

Gorbachev memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1990.

Dia akan dimakamkan di Pemakaman Novodevichy Moskow di sebelah istrinya Raisa, yang meninggal pada 1999.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER