Pakistan Sebut Banjir Bandang Akibat Perubahan Iklim: Masyarakat Internasional Bertanggung Jawab!

30 Aug 2022 09:08 WIB

thumbnail-article

Rakyat Pakistan korban banjir bandang/ Reuters

Penulis: Firda Iskandar

Editor: Akbar Wijaya

Pakistan menyebut banjir bandang disebabkan perubahan iklim yang dipicu pembangunan tak bertanggung jawab negara maju.

Pakistan menyebut perubahan iklim menjadi biang keladi banjir bandang yang meluluh lantakan negara mereka. Mereka menyebut perubahan iklim yang dipicu pembangunan tidak bertanggung jawab oleh negara maju.

Pakistan meminta dunia internasional ikut bertanggung jawab memperbaiki kerusakan infrastruktur mereka agar lebih tahan perubahan iklim.

"Jejak karbon kami terendah di dunia. Masyarakat internasional bertanggung jawab untuk membantu kami. Meningkatkan infrastruktur kami, membuat infrastruktur kami lebih tahan iklim, sehingga kami tidak mengalami kerugian seperti itu setiap tiga, empat, lima tahun" kata Menteri Perencanaan, Pembangunan dan Inisiatif Khusus Pakistan Ahsan Iqbal dikutip Reuters, Selasa (30/8/2022)

Sulit bagi Pakistan untuk tidak menyalahkan perubahan iklim atas banjir bandang yang hampir saban tahun menerjang mereka. Pasalnya, sejumlah daerah menunjukan gejala perubahan iklim yang ekstrim.

"Daerah-daerah yang biasa menerima curah hujan tidak menerima curah hujan dan daerah-daerah yang biasa menerima hujan sangat ringan menerima curah hujan yang sangat deras," ujar Iqbal.

Iqbal menyebut banjir bandang kali ini jauh lebih buruh ketimbang yang terjadi pada 2010 di mana PBB ketika itu menyebut sebagai bencana terbesar yang pernah ada.

Ia memperkirakan perlu waktu lima tahun untuk membangun kembali infrastruktur dan merehabilitasi bangsa kondisi bangsanya yang dalam waktu dekat akan dihadapkan masalah kekurangan pangan akut.

Hal ini karena banjir bandang telah menghepaskan sekira 45% tanaman kapas, merusak sebagian besar tanaman gandum yang baru ditanam, menenggelamkan petak-petak sawah, serta merusak tanaman sayur dan buah.

Iqbal memperkirakan Pakistan membutuhkan anggaran lebih dari 10 miliar dolar AS untuk memperbaiki keadaan.

"Perkiraaan awal lebih tinggi dari 10 miliar dolar AS," kata Iqbal.

Yang Terparah dalam Sejarah

Banjir bandang yang menerjang Pakistan diakibatkan Badai Muson yang setiap tahun datang. Musim hujan tahunan ini sangat penting untuk mengairi tanaman dan mengisi kembali danau dan bendungan.

Namun, hujan Muson tahunan ini juga membawa gelombang kehancuran. Tahun ini, curah hujan di beberapa daerah lebih tinggi 600 persen dari rata-rata.

Salah satu yang disebut sebagai “bencana banjir terburuk” di Pakistan terjadi pada 2010. Dilansir dari Britannica, banjir yang terjadi pada Juli-Agustus 2010 itu, menewaskan 1.200-2.200 korban dan berdampak pada 20 juta orang.

Sherry Rehman, seorang senator dan pejabat tinggi bidang iklim Pakistan mengatakan Pakistan sedang mengalami bencana iklim yang serius dan paling sulit dalam dekade ini.

“Kami saat ini berada di titik nol dari garis depan peristiwa cuaca ekstrem, dalam gelombang gelombang panas yang tak henti-hentinya, kebakaran hutan, banjir bandang, beberapa ledakan danau glasial, peristiwa banjir, dan sekarang muson monster dekade ini sedang melanda tanpa henti," katanya, dalam sebuah video yang diposting lewat akun Twitter-nya, Minggu (25/08/2022). 

Dampak Banjir Bandang

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pakista (NDMA) per Minggu (29/8/2022) menyebut jumlah korban tewas akibat terjangan banjir bandang telah mencapai 1.033 orang. Sebanyak 119 orang di antaranya tewas dalam 24 jam terakhir (Sabtu-Minggu).

NDMA menyebutkan daerah-daerah dengan level air sangat tinggi ada di sepanjang Sungai Kabul dan Indus, khususnya di Nowshera, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) dan Kalabagh juga Chashma di Provinsi Punjab.

Korban jiwa terbesar ada di daerah Sindh dengan jumlah 347 jiwa, disusul Balochistan dengan 238 jiwa dan KP 226 jiwa. 

Selain menewaskan ribuan nyawa, banjir tahun ini juga menerjang lebih dari 33 juta orang, menghancurkan tanaman pangan, ternak, dan hampir satu juta rumah. 

NDMA mengatakan lebih dari 809.000 hektar tanaman budidaya telah musnah, 3.451 kilometer jalan hancur, dan 149 jembatan hanyut.

Pakistan Darurat Nasional

Pemerintah Pakistan mengumumkan bencana ini sebagai “darurat nasional” dan meminta bantuan negara lain. 

“Kami melihat kehancuran total,  ratusan ribu rumah runtuh, lebih dari seribu orang terluka. Jelas bahwa ini adalah darurat kemanusiaan dan iklim besar-besaran,” kata Direktur Save the Children bagian Pakistan Khuram Gondal, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Minggu (28/08/2022).

Dilansir dari BBC, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif telah mengumumkan bantuan 10 miliar rupee (Rp 668 Miliar) untuk mereka yang berada di provinsi KP yang paling terkena dampak. 

Sharif juga meyakinkan setiap keluarga yang terkena dampak banjir akan diberikan 25.000 rupee (Rp 1,6 Juta) yang akan dicairkan dalam waktu seminggu.

Bantuan Internasional

Banjir bandang di Pakistan mengundang keprihatinan dan uluran tangan sejumlah negara. 

Al-Jazeera menyebut, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan keprihatinannya langsung pada PM Shehbaz Sharif. 

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mencuit dukungannya untuk Pakistan. "Prancis siap memberikan bantuan," katanya dalam tweet yang diposting 28/08/2022.

Bantuan kemanusiaan di Qatar, pada hari Sabtu, juga mengumumkan alokasi US$ 100.000 (Rp 1,4 Miliar) untuk para korban banjir.

Pemerintah China mengatakan pada hari Senin akan memberikan bantuan kemanusiaan tambahan, termasuk $300.000 tunai dan 25.000 tenda.

China telah mengirim 4.000 tenda, 50.000 selimut, dan 50.000 terpal tahan air ke Pakistan.

Presiden China Xi Jinping juga menelepon kawannya Pervez Musharraf untuk menyampaikan belasungkawa.

Pemerintah Kanada pada hari Senin mengumumkan $ 5 juta dalam pendanaan untuk bantuan kemanusiaan ke Pakistan untuk menangani banjir.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER