19 April 2023 00:04 WIB
Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Rizal Amril
Saat membicarakan pekerjaan dan produktivitas, topik terkait multitasking sering kali muncul ke permukaan.
Kemampuan multitasking disebut-sebut dapat membawa keuntungan bagi pemiliknya karena mereka dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu.
Dengan kata lain, orang yang multitasking cenderung memiliki produktivitas yang tinggi.
Namun, banyak juga yang menganggap multitasking dalam pekerjaan adalah hal yang tidak efektif dan dapat menurunkan performa.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan multitasking? Apa kelebihan dan kekurangan dari kemampuan ini?
Dilansir dari TechTarget, konsep multitasking berasal dari konteks komputasi. Multitasking pada komputer mirip dengan multitasking pada manusia, yaitu merujuk pada penyelesaian banyak pekerjaan dalam satu waktu.
Verywell Mind menambahkan definisi multitasking sebagai perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya secara cepat.
Kemampuan multitasking dipercaya dapat meningkatkan produktivitas seseorang. Meski begitu, masih terdapat pro dan kontra terkait anggapan tersebut.
Beberapa kelebihan dari multitasking yaitu:
Dengan menerapkan multitasking, seseorang dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaannya dengan lebih cepat.
Sebab, dua atau lebih pekerjaan yang seharusnya dilakukan di waktu yang berbeda dapat selesai hanya dalam satu waktu.
Orang yang dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu tertentu biasanya memahami cara membagi waktu secara efektif.
Oleh karena itu, menjadi multitasker dapat melatih seseorang untuk memiliki manajemen dan pembagian waktu yang lebih baik.
Kelebihan multitasking selanjutnya adalah meningkatkan tanggung jawab.
Orang yang melakukan multitasking terbiasa dengan tuntutan pekerjaan yang jumlahnya banyak, dan mereka dapat menyelesaikan semuanya dalam tenggat waktu yang ditentukan.
Hal ini membuat seorang multitasker cocok berada di posisi manajerial seperti pimpinan atau kepala divisi.
Meski kerap dilihat sebagai hal yang positif, penelitian menunjukkan bahwa multitasking pada manusia justru dapat menghambat produktivitas melalui penurunan daya paham, perhatian, dan performa secara keseluruhan.
Hal ini disebabkan kapasitas otak manusia sebenarnya tidak cukup baik dalam melakukan banyak hal secara bersamaan.
Beberapa kekurangan dari multitasking yaitu:
Multitasking membuat pelakunya merasa telah berhasil menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Namun, perasaan itu sebenarnya bersifat semu.
Sebab, yang sebenarnya dilakukan oleh seorang multitasker bukanlah mengerjakan banyak hal dengan tepat, melainkan hanya memindahkan fokus dan perhatian secara cepat dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Hal ini membuat pikiran menjadi mudah terdistraksi yang pada akhirnya justru akan memperlambat pekerjaan.
Kekurangan multitasking selanjutnya adalah menurunnya efisiensi dan efektivitas pekerjaan.
Meski berhasil menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu singkat, hasil dari pekerjaan-pekerjaan itu sering kali tidak maksimal.
Hal ini disebabkan oleh fokus dan konsentrasi yang terbagi antara pekerjaan satu dengan lainnya sehingga kualitas pekerjaan pun menjadi turun.
Ketika perhatian harus terbagi ke banyak pekerjaan dalam satu waktu, konsentrasi seseorang menjadi berkurang.
Kurangnya konsentrasi dapat membuat performa menurun yang pada akhirnya akan meningkatkan potensi terjadinya kesalahan dalam melakukan pekerjaan.
Menyelesaikan satu pekerjaan saja terkadang dapat menimbulkan perasaan frustrasi, apalagi ketika harus mengerjakan banyak hal secara bersamaan.
Ketika dihadapkan dengan banyak pekerjaan dalam satu waktu, seseorang cenderung akan merasa panik yang pada akhirnya dapat menimbulkan stres.
KOMENTAR
Latest Comment