Lafal Niat Puasa Daud Dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

3 April 2023 18:04 WIB

Narasi TV

Ilustrasi keluarga muslim melafalkan doa niat puasa Daud. (Sumber: Pexels/Monstera)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Puasa Daud merupakan puasa sunah yang dilakukan oleh Nabi Daud alaihi salam, dalam pengerjaannya puasa ini dilakukan secara bergantian yaitu satu hari puasa satu harinya tidak.

Waktu pelaksanaan puasa sunah satu ini bisa dikerjakan kapan saja, kecuali hari-hari yang diharamkan berpuasa seperti hari raya Idulfitri (1 Syawal), hari raya Iduladha (10 Dzulhijjah), hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijah), separuh terakhir dari bulan Syakban, dan hari yang diragukan (30 Syakban).

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, puasa Daud adalah puasa sunah yang paling disukai oleh Allah Swt.

Puasa ini juga adalah sebaik-baiknya puasa dan merupakan derajat puasa yang paling tinggi. Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah Saw bersabda:

أَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ ، وَكَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ ، وَيَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

“Sebaik-baik salat di sisi Allah adalah salatnya Nabi Daud alaihi salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau salat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya,” (HR. Bukhari no. 1131).

Melansir dari NU Online, puasa Daud memiliki tiga keutamaan, yang pertama puasa sunah yang paling disukai oleh Allah Swt.

Kedua, puasa sunah yang paling utama dari puasa sunah yang lainnya, hal ini merujuk pada sebuah hadis Nabi Muhammad Saw berikut.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

Artinya, “Puasa yang paling utama adalah puasanya Nabi Daud alaihi salam, ia berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari,” (HR. an-Nasa'i).

Ketiga adalah sebuah wujud kasih sayang Allah Swt kepada umat-Nya, penjelasan ini merujuk pada kisah para sahabat Nabi yang terkenal memiliki semangat ibadah yang tinggi.

Suatu hari Rasulullah Saw memergoki sahabatnya ‘Abdullah bin ‘Umar yang melaksanakan puasa setiap hari dan melakukan ibadah malam sepanjang waktu.

Saat itu Nabi Muhammad saw menegurnya dengan bersabda, “Janganlah kamu lakukan itu, tetapi berpuasalah dan berbukalah, salat malamlah dan tidurlah, karena untuk jasadmu ada hak atasmu, matamu punya hak atasmu, istrimu punya hak atasmu, dan tamumu punya hak atasmu. Dan cukuplah bagimu bila kamu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan karena bagimu setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa dan itu berarti kamu sudah melaksanakan puasa sepanjang tahun seluruhnya.”

Karena sejatinya Islam tidak pernah memberatkan ibadah kepada umatNya, maka Nabi menyuruh sahabatnya tersebut untuk melaksanakan puasa Daud.

Niat puasa Daud

Sama halnya dengan puasa pada umumnya, niat puasa Daud diucapkan pada malam hari sebelum terbitnya fajar Subuh, berikut adalah lafalnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma dâwuda lillahi ta’âlâ.

Artinya, “Saya berniat puasa Daud, sunnah karena Allah ta’ala.”

Namun karena puasa Daud termasuk dalam kategori puasa sunah, maka pelafalan niat boleh dilakukan pada siang harinya sampai tergelincirnya matahari (waktu dzuhur).

Hal tersebut boleh dilakukan asal yang berniat puasa belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, berikut adalah lafal niatnya:

 نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ دَاوُدَ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati dâwuda lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Dawud hari ini karena Allah ta’ala.”

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR