Lafal Niat Sholat Ashar: Arab dan Latin, Sendiri atau Berjamaah

Niat sholat Ashar harus dilafalkan sebelum melakukan takbiratulihram. Hal tersebut dikarenakan niat adalah salah satu rukun salat.

Salat Asar sendiri merupakan salat yang dikerjakan pada sore hari menjelang tenggelamnya matahari setelah waktu salat Zuhur dan sebelum Magrib.

Salat yang biasa dikerjakan pada pukul 3 sore ini dikenal dengan sebutan salat wustha atau salat pertengahan. 

Hal tersebut merujuk pada firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 238, bahwasannya salat ini benar dijaga dan dilaksanakan secara khusus. Allah Swt. berfirman:

 حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ

Artinya, “Peliharalah semua salat dan salat wustha. Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk,” (Al-Baqarah: 238).

Banyak ulama berpendapat bahwa salat wustha yang dimaksud dalam surat Al-Baqarah ayat 238 tersebut adalah salat Asar.

Niat sholat Ashar ketika sendiri

أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Usholli fardlol ashri arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala.

Artinya, "Aku niat melakukan salat fardu Asar empat rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala."

Niat sholat Ashar sebagai imam

أُصَلِّ فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى.

Usholli fardhol ashri arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati ma'muuman imaaman (menjadi imam) lillahi ta'ala.

Artinya, "Saya berniat salat fardu Asar empat rakaat menghadap kiblat menjadi menjadi imam karena Allah ta'ala."

Niat sholat Ashar sebagai makmum

 أُصَلِّ فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى 

Usholli fardhol ashri arba'a roka'aatin mustaqbilal qiblati ma'muuman (menjadi makmum) lillahi ta'ala.

Artinya, "Saya berniat salat fardu Asar empat rakaat menghadap kiblat menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

Keutamaan salat Asar

Salat Asar sendiri memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapatkan pahala dua kali, keterangan ini merujuk pada sebuah hadits dari Abu Bashrah Al Ghifari ra., dia berkata:

"Rasulullah saw. pernah salat Asar bersama kami di Al Mukhammas lalu beliau berkata, 'Bahwa salat ini ditawarkan kepada orang yang sebelum kamu tapi mereka menyia-nyiakan, maka barangsiapa yang menjaga salat ini, ia akan mendapat pahala dua kali dan tidak ada salat setelahnya sampai bintang bermunculan (waktu Magrib)."

Sementara dalam hadis lain yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. menerangkan, Rasulullah saw. bersabda:

"Orang yang meninggalkan salat Asar bagaikan orang yang dirampas (kehilangan) keluarga dan hartanya."