OPINI: Kita Sebal dengan Kecurangan Pemilu 2024, Tapi Jangan Biarkan Demokrasi Mati di Tangan Begundal

17 Januari 2023 10:20

Narasi TV

Ilustrasi demokrasi/ Antara

Penulis: Bima Nur M.R*

Editor: Akbar Wijaya

Grasak-grusuk manuver partai politik menghadapi Pemilu 2024 kian nyaring terdengar. Dalam penantian menuju pesta demokrasi ini tersiar kabar dugaan kecurangan yang berpotensi menodai asas pemilu bersih, jujur, dan adil.

Sialnya, dugaan kecurangan itu justru datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara dan penanggung jawab pertandingan.

Dugaan kecurangan bersifat sistematis yang belakangan santer terdengar adalah soal manipulasi data verifikasi partai politik. Partai-partai yang tidak memenuhi syarat (tms) dimanipulasi sedemikian rupa agat memenuhi syarat sebagai peserta pemilu.

Bukan cuma KPU, parpol yang menjadi peserta pertandingan di Pemilu 2024 juga terindikasi melakukan kecurangan sedari dini. Bentuk kecurangan itu misalnya mendaftarkan Nomor Induk Kependudukan masyarakat tanpa persetujuan sebagai anggota partai politik.

Miris, tapi itulah kenyatannya.

Rentetan kabar tidak mengenakkan ini mengingatkan saya pada tulisan Daniel Ziblatt dan Steven Levitsky, dua cendikiawan Ilmu Politik di Universitas Harvard.

Ziblatt dan Levitsky menggambarkan bahwa dahulu demokrasi “mati” di tangan para militer melalui kudeta, sayangnya saat ini demokrasi dapat “terbunuh” oleh proses dari demokrasi itu sendiri. Ironi pahit yang perlu kita terima.

Bicara soal demokrasi di Indonesia pascareformasi, memang terdapat sejumlah capaian yang patut dibanggakan, semisal pemilihan calon anggota legislatif, kepala daerah, bahkan kepala negara langsung oleh rakyat.

Namun demokrasi prosedural semacam itu bukan tanpa catatan. Pemilihan langsung misalnya, dikritik melanggengkan praktik politik uang, memperlebar friksi dan polarisasi di masyarakat, hingga melunturkan politik ideologi di tubuh partai.

Tapi, bukankah demokrasi dan demokratisasi adalah sebuah proses dan perjalanan yang tak pernah mengenal garis finish?

Catatan Demokrasi di Indonesia

Beberapa lembaga internasional sudah beberapa kali memberikan catatan penilaiannya terhadap kualitas demokrasi di Indonesia.

Saya ambil contoh dari Freedom House, tahun 2022 Indonesia masih dengan status “Partly Free” yang artinya, bobot kebebasan sipil dan hak politik masyarakat masih dalam bobot menengah alias masih belum bebas sepenuhnya.

Status Indonesia itu, jika kita bandingkan dengan negara tetangga yang juga ada “kedekatan” historis, Timor Leste, kita kalah dari mereka. Mereka sudah mencapai status “Free” terlebih dahulu.

Kita coba ambil dari laporan lembaga yang berbeda, V-Dem Institute. Dalam Laporan Demokrasi 2022, V-Dem mencatat demokrasi Indonesia di tahun 2021 lebih rendah jika dibandingkan satu dekade sebelumnya pada 2011.

Sekali lagi, memang benar bahwa demokrasi kita pascareformasi sudah mulai menunjukkan tren kemajuan. Tapi, sekali lagi saya katakan tren ini masih jauh dari kata tuntas.

Demokrasi bukanlah sebuah perlombaan lari cepat, melainkan sebuah marathon. Daya tahan dan komitmen menjadi kunci utama.

Apa yang Dapat Kita Lakukan?

Kabar dugaan kecurangan pada tahapan awal Pemilu 2024 memang menyebalkan. Kita sebal lantaran penyelenggara yang mestinya bersifat netral malah mensponsori kecurangan.

Kita sebal lantaran partai politik yang mestinya menjadi pilar penting tegaknya demokrasi justru berlaku culas.

Kita sebal lantaran tahu anggaran pemilu yang menghabiskan beratus triliun rupiah itu punya potensi diragukan keabsahannya dan kesebelan-kesebelan lain yang bisa kita cari dalil pewajarannya.

Lantas apa yang bisa kita lakukan?

Jangan Biarkan Demokrasi Mati di Tangan Begundal

Kesebalan-kesebalan kita pada pemilu mungkin menjadi alasan pembenar untuk tidak melangkahkan kaki ke bilik suara di hari pemilihan. Namun, ia tidak boleh sampai menjadikan kita manusia yang apolitis sama sekali.

Ada ruang-ruang demokrasi yang masih terus bisa kita pakai dan manfaatkan. Misalnya saja dengan terus menyuarakan kritisisme mengenai problem-problem demokrasi yang kita hadapi.

Kritik dan diskusi publik soal bermacam cacat aparatur negara harus terus digemakan sebagai lonceng bahwa kita masih ada terus mengawasi denyut demokrasi

Saya teringat pada pernyataan Chatib Basri sewaktu mewawancarainya.

Pak Dede–sapaan akrab beliau–menyebutkan bahwa kritik dapat menyelamatkan pembangunan. Melalui kritik, ada proses dialog yang tercipta antara pemangku kebijakan dan masyarakat, ada feedback terhadap itu semua.

Sehingga, ruang wacana terbuka semakin lebar dan negara tidak bisa lagi seenaknya menetapkan sesuatu ke jidat rakyatnya.

Secara mendasar, kritik tidak hanya berfungsi mendorong perbaikan hidup masyarakat tapi juga mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan yang berkualitas dari penyelenggara negara.

Jika meminjam istilah Amartya Sen–peraih nobel bidang ekonomi–dengan demokrasi para pelaksana pemerintahan dapat memperoleh insentif secara politik untuk segera bertindak.

Pada akhirnya, sebebal apa pun rezim yang kita hadapi, kritik dan pengawasan harus tetap berjalan. Sebab, kita tidak ingin demokrasi yang kita jalani mati di tangan para begundal-begundal republik.

*Alumnus Ilmu Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, staf riset di Narasi.

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

NARASI ACADEMY

Content Production
Jadi Content Creator Nggak Pakai Repot

Belakangan ini, content creator menjadi salah satu profesi yang mengasyikan dan menjanjikan! Tapi, kamu harus punya mental yang kuat, memahami esensi, dan bersikap visioner dalam membuat konten. Pada kelas kali ini, Narasi Academy akan akan membantumu agar memiliki kemampuan tersebut, dengan dibimbing oleh narasumber profesional!

Kelas Online
Art & Design
Gali Potensi Diri, Pelajari Ilustrasi Komik Strip

Salah satu karya seni ilustrasi yang berpengaruh adalah komik. Mudah dipahami, banyak peminatnya, dan berpotensi baik di industri. Yuk, gali potensi dan siapkan dirimu menjadi seorang komikus dengan ikut kelas ini!

Kelas Online
Art & Design
Dari Motion Sampai Animasi, Semakin Cuan Di Masa Depan

Di zaman yang serba digital dan era NFT yang semakin populer, terbuka kesempatan yang semakin besar untuk kamu meraup cuan dari karya yang kamu punya, seperti motion & animasi. Di kelas ini kamu akan memahami proses pembuatan sampai komersialisasi karya motion & animasi.

Kelas Online
Social Media
Jadi Brand Pionir Lewat Strategi Media Sosial & Content Marketing!

Enggak hanya akses informasi dan hiburan, sekarang, sosial media bisa kamu maksimalkan untuk branding lewat strategi media sosial & content marketing. Kuasai tekniknya di sini ya!

Kelas Online
Social Media
Brand Identity: Bikin Konten Media Sosial Konsisten

Sebagai pengguna media sosial, kebanyakan dari kita akan sangat senang jika mendapat informasi atau hiburan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter kita. Pesan-pesan konten di akun-akun media sosial serasa dekat dan seolah sedang berbicara dengan kita sebagai teman. Inilah yang dinamakan memanusiakan akun media sosial. Di kelas ini, kamu akan mendapat ilmu bagaimana memanusiakan media sosial seperti membangun kehadiran dan identitas lewat branding.

Kelas Online
Event
KEREN: Kelas Event Creative Narasi Academy

Kamu sudah sering datang dan menikmati pertunjukan di sebuah event? Tapi, pernah enggak sih, kepo dengan proses kreatif dan persiapan teknis di satu event? Yuk, cari tahu di sini!

Kelas Online
Journalism
Cara Asyik Belajar Jurnalistik

Aksesibilitas informasi membuat semua orang berlomba-lomba menjadi seorang Jurnalis instan! Tapi, gimana ya caranya biar tetap kredibel, bertanggung jawab dan cekatan? Pelajari ilmu jurnalistik dengan cara yang asyik langsung dari pakarnya dengan mempelajari proses pembuatan berita mulai dari wawancara, pengolahan data hingga penyiaran!

Kelas Online
Event
Berikan Pengalaman Tak Terlupakan Pada Event-mu!

Di balik perencanaan dan pelaksanaan event ada berbagai cerita menarik, seperti proses kreatif, event management dan budgeting plan. Yuk, kita cari tahu lebih banyak!

Kelas Online
Journalism
Memahami Reportase Sampai Investigasi: Sajikan Fakta & Data

Kamu selalu bisa jadi inovator dalam menyebarkan berita yang berkualitas dan kredibel! Salah satunya adalah dengan menjadi citizen journalism. Berita yang kredibel, informatif dan mendalam bisa dengan mudah untuk kamu sajikan ke publik! Di sini kamu harus memperhatikan pentingnya penyampaian informasi serta mencari point of view yang tepat agar tidak terjadi mispresepsi terhadap masyarakat. Saatnya ambil peran dengan menjadi pelopor berita investigatif. Pelajari treatment khusus dalam mengemas serta mengkurasi berita dengan menyajikan fakta dan data dengan metode storytelling.

Kelas Online
Content Production
Meramu Video Estetik Dengan Teknik Storytelling, Bikin Konten Makin Beken

Kamu adalah salah satu calon content creator professional di masa depan. Apalagi, sumber penghasilan dari seorang content creator cukup menjanjikan lho, asal kamu harus konsisten untuk menciptakan konten kreatif yang berkualitas. Karena itu, kunci utamanya adalah belajar di kelas ini untuk menyajikan cerita yang kuat dan mampu membangun emosi dengan audience-mu.

Kelas Online

TERPOPULER

KOMENTAR

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya